Nyolong Telur, Pria Stres Dihajar Pedagang

Nyolong Telur, Pria Stres Dihajar Pedagang
Nyolong Telur, Pria Stres Dihajar Pedagang

jpnn.com - SAMARINDA - Perilaku orang stres memang kerap membuat orang yang berpikiran waras menjadi kesal. Tapi bukan berarti seenaknya bisa dihakimi hingga babak belur seperti yang dialami Arif (35), warga Jalan Lambung Mangkurat, Samarinda Ilir, Kalimantan Timur.

Gara-gara menenteng selusin telur ayam, Arif jadi bulan-bulanan sejumlah pedagang di Pasar Merdeka, Jalan Merdeka, Samarinda, Senin (4/5) sekitar pukul 15.00 Wita.

Entah tahu atau tidak, pedagang yang geram dengan ulah tangan panjang Arif, akhirnya memukuli pria yang sehari-harinya membantu mengatur parkir kendaraan di Jalan Pelita, Sungai Pinang hingga babak belur.

Pelipis dan pipi kanan Arif tampak robek dan mengeluarkan darah akibat dimassa pedagang. Beruntung ada seorang warga yang tahu riwayat kesehatan kejiwaan Arif, sehingga dapat menghentikan pemukulan yang dilakukan pedagang.

Warga lantas melapor ke Polsekta Samarinda Utara yang kemudian datang dan mengeler Arif ke markas. Wajah Arif rupanya tak asing lagi bagi polisi. Sejak Oktober 2014 hingga kemarin, Arif tercatat sudah dua kali diamankan.

"Yang pertama dicuri dua jeriken minyak goreng di warung Jalan AM Sangaji," beber Wakapolsekta Samarinda Ilir AKP Darsono kepada Sapos, Senin (4/5).

Setelah dibebaskan karena polisi tahu ada yang tak beres pada kejiwaan Arif. Tak lama setelah dikeluarkan pria stres itu pun kembali dibekuk lantaran mencuri sekarung beras. "Waktu itu kejadiannya di Jalan Perjuangan," ucap Darsono. Dan untuk kali kedua ditangkap, lagi-lagi polisi terpaksa memulangkan Arif.

"Alasannya sama karena dia mengidap gangguan jiwa," ujar Darsono. Dlam kasus pencurian kali ini pun, Darsono menekankan adanya kemungkinan Arif akan kembali dipulangkan.
"Tapi untuk yang ketiga ini kami akan panggil keluarganya untuk benar-benar menjaga dan mengawasi supaya tak lagi melakukan pencurian," pungkasnya.(oke/agi/jpnn)


SAMARINDA - Perilaku orang stres memang kerap membuat orang yang berpikiran waras menjadi kesal. Tapi bukan berarti seenaknya bisa dihakimi hingga


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News