Diduga Stres dan Bikin Gaduh di Kelas, Akhirnya Unas di Rumah

Diduga Stres dan Bikin Gaduh di Kelas, Akhirnya Unas di Rumah
Diduga Stres dan Bikin Gaduh di Kelas, Akhirnya Unas di Rumah

jpnn.com - JEMBER - Seorang peserta ujian nasional (unas) di SMPN 1 Jember kemarin (5/5) terpaksa mengerjakan soal di rumahnya. Sebab, siswi berinisial N tersebut diduga mengalami stres. Pada hari pertama unas tingkat SMP Senin (4/5), N bikin gaduh di kelas saat ujian berlangsung.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember Bambang Hariyono dan Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif sempat memantau pelaksanaan unas di SMPN 1. Di sekolah yang berlokasi di Jalan Dewi Sartika tersebut, Bambang dan Sabilul mendapat laporan dari Kepala SMPN 1 Sunaryono bahwa seorang peserta mengerjakan unas di rumah.

N selama ini dikenal sebagai siswi yang pandai sehingga masuk kelas unggulan. Setelah mendapat laporan tersebut, Bambang dan Sabilul yang didampingi Sunaryono melihat langsung kondisi N di rumahnya di kawasan Sumbersari.

Menurut Sunaryono, ketika unas berlangsung Senin lalu, dirinya mendapat laporan dari pengawas ruang 4 bahwa N membikin gaduh di kelas. Lantas, N dibawa keluar ruang ujian karena dikhawatirkan dapat mengganggu konsentrasi peserta ujian yang lain. Selanjutnya, N diantar pulang ke rumahnya.

 

Pada hari kedua unas kemarin, N mendapat dispensasi untuk mengerjakan unas di rumahnya. Saat berkunjung ke rumah N, rombongan pejabat disambut ibu N. Pada saat yang sama, N mengerjakan unas di salah satu kamar di lantai 2 rumahnya dengan didampingi pengawas dan guru.

Sunaryono menuturkan, para guru terkejut ketika pada hari pertama unas N mengalami stres. ''Panitia dan guru lalu membawanya pulang karena takut mengganggu peserta ujian yang lain,'' jelasnya kemarin. Melihat kondisinya, N kembali diizinkan Sunaryono untuk mengerjakan soal ujian di rumahnya hari ini (6/5).

Sementara itu, Sabilul Alif mengimbau para peserta unas tidak percaya dengan beredarnya SMS gelap yang berisi kunci jawaban unas. Selama ini SMS tersebut beredar di kalangan siswa. Polisi akan menelusuri pelaku pembuat SMS palsu itu. ''Beredarnya SMS soal atau jawaban unas itu menyesatkan. Jangan dipercaya. Sebab, saat unas, siswa di Jember dilarang bawa HP,'' paparnya. (jum/har/JPNN/c17/dwi)


JEMBER - Seorang peserta ujian nasional (unas) di SMPN 1 Jember kemarin (5/5) terpaksa mengerjakan soal di rumahnya. Sebab, siswi berinisial N tersebut


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News