Innalillahi, Pak Tarno Tewas Usai Melawan Polisi

Innalillahi, Pak Tarno Tewas Usai Melawan Polisi
Innalillahi, Pak Tarno Tewas Usai Melawan Polisi

jpnn.com - KARANGANYAR - Pak Tarno (50) alias Plorok tewas setelah berusaha melawan petugas yang hendak menangkapnya. Sebenarnya aparat Polsek Gondangrejo berhasil membekuk tersangka di kediamannya. Namun dia melawan, sehingga polisi bertindak. Plorok tewas di Rumah Sakit Moewardi Solo setelah 3 hari dirawat.

Wakapolres Karanganyar Kompol Rudi Hartono mengatakan, penangkapan Plorok dilakukan 30 April lalu sekitar pukul 24.30 WIB. Plorok yang nekad memberikan perlawanan sengit kepada petugas.

Akibatnya, Plorok mengalami luka di kepala dan perutnya saat petugas yang memang dibekali ilmu bela diri hendak menangkapnya. Sedangkan dua petugas sempat dirawat di puskemas setempat karena mengalami luka memar setelah terkena sabetan linggis dari Plorok.

“Tersangka bisa dilumpuhkan pada 30 April dan akhirnya meninggal dunia pada Senin 4 Mei 2015 lalu di Rumah Sakit Moewardi sekitar pukul 19.30 WIB,” kata Rudi Hartono dilansir Jateng Pos (Grup JPNN.com), Sabtu (9/5)

Dari keterangan keluarganya, lanjut Wakapolres, pelaku memiliki riwayat sakit hernia akut dan paru paru. Namun, dari hasil pemeriksaan medis sementara, Plorok mengalami luka pendarahan di bagian kepala.

“Saat ini kami masih menunggu hasil rekam medisnya secara menyeluruh,” terang Wakapolres.

Menangapi beredarnya isu tentang penggerudukan warga di Mapolsek Gondangrejo, pihaknya membantah. Isu santer terkait adanya salah satu tersangka pencurian yang meninggal dunia saat masih dalam penyelidikan ini.

Kapolres Karanganyar, AKBP Mahedi Surindra sempat memberikan keterangan kepada media untuk memastikan kronologi sebenarnya kasus tersebut.

KARANGANYAR - Pak Tarno (50) alias Plorok tewas setelah berusaha melawan petugas yang hendak menangkapnya. Sebenarnya aparat Polsek Gondangrejo berhasil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News