Surplus Neraca Perdagangan Gagal Angkat IHSG

Surplus Neraca Perdagangan Gagal Angkat IHSG
Surplus Neraca Perdagangan Gagal Angkat IHSG

jpnn.com - JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan yang sempat menguat saat sesi pembukaan berbalik ke zona merah Ini setelah pengumuman neraca perdagangan terbaru yang surplus namun lebih rendah dari sebelumnya. IHSG sore ini (15/5) ditutup turun 19,037 poin (0,36 persen) ke level 5.227,096 dan indeks LQ45 turun 4,258 poin (0,47 persen) ke level 906,726.

Frekuensi transaksi perdagangan reguler hari ini (15/5) mencapai 237.759 kali dengan volume 4,069 miliar saham atau Rp 4,935 triliun. Sebanyak, 155 saham naik, 156 saham turun, dan selebihnya stagnan.

Saham-saham berhasil naik dengan nilai tertinggi (top gainers) antara lain, Unilever (UNVR) naik 1.200 (2,84 persen) ke level 43.500. Maskapai Reasuransi (MREI) naik 700 (24,87 persen) ke level 3.515. Matahari Department Store (LPPF) naik 425 (2,51 persen) ke level 17.350. Astra Agro (AALI) naik 400 (1,54 persen) ke level 26.400.

Sebaliknya, saham-saham dengan penurunan nilai paling dalam (top losers) di antaranya United Tractors (UNTR) turun 900 (3,80 persen) menjadi 22.800. Gudang Garam (GGRM) turun 625 (1,33 persen) menjadi 46.500. Blue Bird (BIRD) turun 450 (5,16 persen) menjadi 8.275. Plaza Indonesia (PLIN) turun 420 (12,00 persen) menjadi 3.080.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan sentimen regional tidak ada masalah, justru cenderung positif. Terutama setelah indeks Hang Senag naik lebih dari 500 poin. Sinyal positif untuk pergerakan indeks Dow Jones Industrial di bursa saham AS mala mini.

”Sepertinya masalah-masalah dalam negeri bakal menjadi sentimen utama pergerakan IHSG ke depan. IHSG hari ini turun. Net sell (penjualan bersih) investor asing sudah mulai menunjukkan sinyal negatif. Dana jangka pendek pemodal asing hari ini resmi berada dalam posisi minus,” ujarnya jelang penutupan sore ini.

Memang, kata dia, net sell asing baru sekitar Rp 25 miliar namun, tetap menjadi sinyal dana asing dalam jangka menengah mulai keluar. ”Dana Jokowi Effect mulai dilepas. Kalau dicari penyebabnya, sepertinya sinyal dari Pak Menkeu yang menurunkan sendiri prediksi pertumbuhan ekonomi versi pemerintah. Ini membuat pelaku pasar melepas saham-saham perbankan,” tuturnya.

Data ekonomi yang dipublikasikan hari ini, kata Satrio, sebenarnya relatif bagus. Neraca perdagangan surplus. IHSG sendiri posisinya masih di atas level support 5.215. ”Pasar sepertinya masih akan dijaga sampai hari Senin atau Selasa besok,” pikirnya.(jawapos)


JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan yang sempat menguat saat sesi pembukaan berbalik ke zona merah Ini


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News