Siswa SMK Bikin Alat, Tinggal Telepon, Motor yang Dirampas Begal Langsung Mati

Siswa SMK Bikin Alat, Tinggal Telepon, Motor yang Dirampas Begal Langsung Mati
Siswa SMK Bikin Alat, Tinggal Telepon, Motor yang Dirampas Begal Langsung Mati

jpnn.com - SURABAYA - Begal termasuk kejahatan yang belakangan ini kian ngetren. Hampir setiap bulan, ada saja warga yang melapor karena menjadi korban kejahatan tersebut. Agar tidak menjadi korban, siswa SMKN 2 Surabaya memiliki inovasi menarik untuk mengantisipasinya.

Yakni, dengan memasang semacam alat di sepeda motor. Alat itu bisa diletakkan di bagasi motor matik. ''Sepeda motor ini dirancang dengan sistem keamanan ekstra. Ada tiga pengamanan yang akan menyulitkan pelaku kejahatan begal,'' ungkap Widi Sutrisna, siswa jurusan instalasi teknik listrik SMKN 2.

Untuk menyalakan mesin sepeda motor, pemilik harus menyentuh sensornya lebih dulu. Jika itu tak dilakukan, sepeda motor tidak akan bisa digunakan. Sebaliknya, sepeda motor malah mengeluarkan suara alarm yang sangat memekakkan telinga. ''Jadi, jika ada maling yang hendak beraksi, tidak akan berhasil. Sebab, sepeda motor tidak akan bisa dijalankan, malah muncul suara,'' terangnya.

Sementara itu, jika dibegal dalam kondisi tengah berkendara, Widi juga sudah mengantisipasinya. Di dalam alat yang dipasang di sepeda motor tersebut, terdapat simcard. ''Jika motor dibawa kabur, kita tinggal menelepon nomor sesuai simcard tadi. Otomatis, sepeda akan berhenti berjalan. Lalu, muncul suara alarm keras,'' jelasnya. ''Jadi, warga sekitar bisa tahu bila ada pencurian sepeda motor,'' imbuhnya.

Sistem tersebut masih ditujukkan untuk jarak dekat. Untuk yang jarak jauh, alat itu sangat mungkin ditambah GPS agar keberadaan sepeda motor tetap bisa dilacak. ''Sistem ini menjadi salah satu alternatif mencegah kejahatan begal,'' ujarnya. Harga untuk sistem yang ditawarkan tersebut mencapai Rp 1 juta. (dha/ai/mas)

 

SURABAYA - Begal termasuk kejahatan yang belakangan ini kian ngetren. Hampir setiap bulan, ada saja warga yang melapor karena menjadi korban kejahatan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News