Perjalanan Komunitas Indonesia's Sketchers setelah Pameran di Kedubes Belanda

Ingin Bikin Sketsa dari Sabang sampai Merauke

Perjalanan Komunitas Indonesia's Sketchers setelah Pameran di Kedubes Belanda
Perjalanan Komunitas Indonesia's Sketchers setelah Pameran di Kedubes Belanda

jpnn.com - Di dunia seni rupa, seni sketsa masih kalah pamor daripada lukisan ataupun seni patung. Namun, di tangan komunitas Indonesia’s Sketchers, sketsa ternyata mampu berkembang dan bisa menghidupi para anggotanya.

Perjalanan Komunitas Indonesia's Sketchers setelah Pameran di Kedubes Belanda

Sebagian anggota Indonesia’s Sketchers saat pameran besar perdana di Erasmus Huis, Kedutaan Besar Belanda, di Jakarta April lalu. Foto: Indonesia’s Sketchers

TIGA buku sketsa atau sketchbook milik Donald Saluling tertumpuk di meja kafe. Isinya sungguh menarik. ’’Ini cuma sebagian kecil hasil sketsa saya. Masih banyak buku yang lain,’’ kata Donald saat ditemui Jawa Pos di sebuah kafe di Cilandak Town Square, Jakarta, Jumat (15/5).

Donald adalah salah seorang aktivis Indonesia’s Sketchers (IS) sejak komunitas itu diproklamasikan pada Agustus 2009. Bahkan, kini dia dipercaya sebagai PR (public relation) kelompok seniman sketsa itu. Sudah tak terhitung sketsa karya Donald. Yang terbaru gambar Bundaran Senayan saat momen Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 April lalu.

Donald merasa perlu mengabadikan momen tersebut karena saat itu Bundaran Senayan terlihat cantik dengan bendera negara-negara peserta KAA.

’’Suasananya sangat berbeda dari biasanya. Terlihat menarik untuk diabadikan,’’ ujarnya.

Ada juga gambar sketsa suasana ruang tunggu sanggar balet, tempat anaknya berlatih. Donald iseng ’’memotret’’ para orang tua yang setia menunggu sang anak dengan berbagai aktivitas. Ada yang asyik menelepon, ada yang mengantuk, dan sebagainya.

Di dunia seni rupa, seni sketsa masih kalah pamor daripada lukisan ataupun seni patung. Namun, di tangan komunitas Indonesia’s Sketchers, sketsa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News