Pak Tua Penambal Jalan itu Kebanjiran Undangan Acara Televisi di Jakarta

Pak Tua Penambal Jalan itu Kebanjiran Undangan Acara Televisi di Jakarta
Abdul Syukur, 65, yang rela menambal jalan berlubang seorang diri setiap malam. FOTO: JAWA POS

jpnn.com - ABDUL Syukur, beberapa hari ini harus menghentikan sejenak kegiatannya menambal jalanan Surabaya seorang diri seperti yang dia lakukan setiap malam. Pasalnya, kisah pengayuh becak berusia 64 tahun yang baik hati itu menarik sejumlah program TV di Jakarta. Pria yang biasa disapa Pak Dul atau Pak Tuwek itu kini kebanjiran undangan untuk tampil di televisi nasional. 

Senin sore (18/5) dia berangkat ke Jakarta untuk memenuhi undangan NET. Setelah syuting, dia hari ini atau Selasa (19/5) pulang. Namun, dia Rabu (20/5) harus kembali untuk mengisi Hitam Putih di Trans 7.

Sebelum ke Bandara Juanda Minggu (17/5) sore, Pak Dul bertandang ke redaksi Jawa Pos. ”Rupo elek kok isok mlebu koran. Tapi, sing penting jiwane, yo,” kata pria yang berprofesi tukang becak itu dengan penuh semangat saat memasuki ruang redaksi.

Pak Tua Penambal Jalan itu Kebanjiran Undangan Acara Televisi di Jakarta

Abdul Syukur saat asyik bernyanyi di kantor redaksi Jawa Pos, Surabaya sebelum berangkat memenuhi undangan di Jakarta. FOTO: GITA DETEKSI 

Melihat kursi kosong di sebelah Aji, pemain gitar, yang dihadirkan bersama Sasa untuk menghibur, Pak Dul langsung berkomentar bahwa dirinya punya hobi menyanyi. 

Maka, ketika diminta menunjukkan suaranya, ayah enam anak itu langsung bersedia. ”Tapi, ya suaranya entek, nggak apa-apa ya,” katanya, lantas meminta diiringi saat membawakan lagu-lagu milik Titiek Sandhora, penyanyi idolanya.

Namun, lantaran lagu-lagu itu asing bagi Aji, Pak Dul pun memberikan alternatif membawakan Rek Ayo Rek. Dengan suaranya yang parau, dia lalu mengalunkan bait demi bait lagu tersebut. Puas bernyanyi, Pak Dul menerima hadiah berupa berita-berita tentang dirinya di Jawa Pos yang sudah dipigura. ”Maturnuwun, maturnuwun. Jawa Pos semoga sukses terus,” ujarnya. (rid/c10/ayi)

ABDUL Syukur, beberapa hari ini harus menghentikan sejenak kegiatannya menambal jalanan Surabaya seorang diri seperti yang dia lakukan setiap malam.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News