PDIP Jateng Tuntut Ganjar Pranowo Minta Maaf, ada Apa?

PDIP Jateng Tuntut Ganjar Pranowo Minta Maaf, ada Apa?
Baliho yang menjadi polemik di Jateng. Foto: Int/berindo.dwie.me

jpnn.com - SEMARANG - Pemasangan baliho bergambar Burung Garuda miring dengan diberi jepitan resliting yang dibuat Pemprov Jateng membuat gerah PDIP Jateng.

PDIP mendesak supaya Ganjar Pranowo secara resmi minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia.

"Pemprov Jateng harus minta maaf kepada masyarakat Indonesia. Itu lambang negara yang tidak boleh dibuat main-main," tegas Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jateng Bambang Wuryanto, Jumat (22/5).

Menurutnya, apa yang dilakukan Pemprov Jateng di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo, terkait baliho Harkitnas itu merupakan kreatifitas yang keliru. Bahkan dinilai sangat fatal. Sehingga harus diluruskan agar tidak menjadi persoalan yang berkepanjangan.

Lambang negara, masih menurut Bambang, apapun alasannya bukan sesuatu yang boleh untuk dijadikan bahan gurauan. Karena lambang nomor satu bagi negara kita. "Hal lain misalnya, kalau lambang PDI Perjuangan dibuat main-main, kami pun tidak akan terima. Apalagi ini lambang negara Burung Garuda Pancasila," tegasnya.

Sikap tegas juga disampaikan Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi. DPRD Jateng merasa ikut prihatin dengan "pelecehan" lambang negara Burung Garuda yang dilakukan oleh Pemprov Jateng dengan cara dipasang miring dan dijepit dengan resliting.

Pasalnya, apapun maksudnya, sebagai lambang negara, pemprov harusnya bisa meletakan sebagaimana mestinya. "Tidak boleh dipasang miring dan diberi resliting seperti itu. Itu pelecehan lambang negara namanya," ungkapnya, kemarin.

Rukma juga menyarankan Pemprov Jateng secar resmi segera minta maaf kepada masyarakat Indonesia. Anggap kejadian itu merupakan pelajaran, biar kedepan tidak terulang kembali.  Kalau tidak, dikhawatirkan reaksi masyarakat akan semakin luas.

SEMARANG - Pemasangan baliho bergambar Burung Garuda miring dengan diberi jepitan resliting yang dibuat Pemprov Jateng membuat gerah PDIP Jateng.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News