Bergulir Wacana Voting Legalisasi Pernikahan Sejenis di Parlemen Australia

Bergulir Wacana Voting Legalisasi Pernikahan Sejenis di Parlemen Australia
Bergulir Wacana Voting Legalisasi Pernikahan Sejenis di Parlemen Australia

Perdebatan apakah sudah waktunya Australia melegalkan pernikahan bagi pasangan sejenis terus bergulir. PM Tony Abbott tegas menolak wacana itu, namun kini Partai Hijau justru mendorong parlemen untuk melakukan pemungutan suara sebelum akhir tahun ini.

Perdebatan baru mengenai legalisasi pernikahan sesama jenis  ini dipicu oleh pemungutan suara di Irlandia, yang hasilnya mendukung kesetaraan pernikahan melalui referendum yang digelar akhir pekan kemarin.

Pernikahan sesama jenis ini telah disahkan di beberapa negara, termasuk Inggris, Kanada dan Selandia Baru.

Senator dari Partai Hijau, Sarah Hanson-Young mengatakan partainya akan membawa UU Kesetaraan Pernikahan ini ke sidang Senat pada 18 Juni mendatang, sehingga pemungutan suara mengenai hal ini dapat dilakukan pada 12 November.

Senator Hanson-Young mengatakan sudah waktunya Australia menyusul negara lain dalam melegalkan pernikahan sesama jenis.

"Langkah yang dilakukan Partai Hijau ini akan memberikan kesempatan bagi semua anggota Senat dari berbagai partai untuk mempertimbangkan sikap mereka sekaligus mendorong Tony Abbott untuk membolehkan anggota partainya bersuara bebas dan menjatuhkan pilihan sesuai hati nurani serta logika mereka," kata Hanson-Young.

PM Abbott, yang tetap menentang pernikahan sesama jenis ini, mengatakan kalau semua tergantung pada keputusan di Partai Koalisi untuk memutuskan apakah isu ini bisa diajukan untuk dilakukan pemungutan suara atau tidak.

Isu pernikahan sesama jenis ini juga mengemuka dalam pertemuan di Partai Koalisi Liberal dan National pagi ini, namun kemarin Partai Liberal yang mendukung kesetaraan pernikahan menyatakan diskusii mengenai hal ini dilakukan secara tertutup.

Perdebatan apakah sudah waktunya Australia melegalkan pernikahan bagi pasangan sejenis terus bergulir. PM Tony Abbott tegas menolak wacana itu, namun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News