Pengalaman Pilu Dokter Hewan Australia Rawat Ternak Korban Gempa Nepal
Seorang dokter hewan asal Australia yang baru saja kembali dari Nepal, tempat di mana ia menghabiskan tiga minggu untuk membantu hewan ternak yang terluka akibat gempa bulan lalu, berharap agar keluarga peternak di sana bisa pulih dengan cepat.
Dr John Skuja dari Wilayah Utara Australia mengatakan, para petani dan peternak di daerah pedesaan Nepal mulai membangun kembali rumah-rumah mereka dari puing. Tanaman jagung dan gandum-pun siap dipanen.
Meski dinamai ‘Hope’ oleh dokter hewan yang merawatnya, yakni John Skuja, kambing kecil yang mengalami cedera dalam gempa bumi Nepal ini tak mampu bertahan. (Foto: John Skuja)
Ia mengatakan, kemungkinan ternak butuh waktu sedikit lebih lama untuk pulih. Ia merawat sapi, kerbau, dan kambing dengan berbagai cedera termasuk patah kaki, luka, dan memar parah.
"Kami membalut kaki hewan dengan gips, itu sangat mudah dilakukan pada betis kecil. Tapi kami juga membalut kaki hewan dewasa seperti kerbau, menggunakan plester lokal yang kurang dari kualitas ideal," tuturnya.
Ia menerangkan, "Ternak disimpan di lumbung batu dan lumbung itu dibangun oleh warga desa yang miskin dengan menggunakan batu dari daerah itu.”
"Mereka terjebak bersama-sama dengan lumpur, sehingga ketika gempa terjadi, kehancuran yang dialami hampir sebesar 100%,” tambahnya.
Ia lantas menceritakan, "Ada kambing yang ditarik dari puing-puing 16 hari setelah gempa, dan saya jadi sangat terikat pada hewan itu. Ia tak mampu bertahan hidup meskipun diobati dan itu sangat memilukan bagi saya.”
Seorang dokter hewan asal Australia yang baru saja kembali dari Nepal, tempat di mana ia menghabiskan tiga minggu untuk membantu hewan ternak yang
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0
- Warga Dievakuasi untuk Menghindari Letusan Gunung Ruang
- Dunia Hari Ini: Helikopter ini Mengirimkan Pesan dari Mars ke Bumi
- Wombat Tertua di Dunia Berulang Tahun yang ke-35
- Pelaku Penikaman Masal di Sydney Disebut Tidak Mencurigakan