Kasus Beras Plastik Ditutup, Fokus di Jakarta Selatan, apa Itu?

Kasus Beras Plastik Ditutup, Fokus di Jakarta Selatan, apa Itu?
Kabareskrim Komjen Budi Waseso. Foto: Imam Husein/dok.Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA - Kabareskrim Komjen Budi Waseso mengakui bahwa sampel yang diambil dari Sucofindo itu sama dengan yang telah diperiksa Puslabfor Polri.

Namun, ternyata memang tidak ada plastik dalam beras tersebut. "Kan tidak ada plastiknya," ujarnya, kemarin.
      
Dengan tidak ditemukan unsur plastik pada beras tersebut, maka penyelidikan terhadap kasus beras plastik dihentikan.

Namun, Polri menemukan kasus lainnya, yakni beras dengan bahan kimia atau pemutih. "Bahan kimia ini untuk membuat beras menjadi lebih cerah dan putih," ujarnya.
      
Apakah ada indikasi sabotase dalam penelitian beras plastik? Dia menampiknya. Menurut dia, memang masyarakat berharap untuk bisa ditemukan adanya beras plastik. Namun, pada kenyataannya beras plastic tersebut tidak ditemukan.

"Faktanya memang sudah dijelaskan Kapolri bahwa tidak ada kandungan plastik," tegasnya.

Saat ini yang utama beras dengan pemutih itu sedang diteliti di laboratorium. Hasil tes laboratoriumnya belum keluar. "Artinya, masih ada satu kasus soal beras pemutih," ujarnya ditemui di komplek Mabes Polri.

Ada lima tahap dalam pemeriksaan beras dengan pemutih itu. Sehingga, pemeriksaan itu benar-benar teliti dan tepat. "Tahapannya saya lupa, sangat teknis," terang jenderal bintang tiga tersebut.
      
Yang pasti, lokasi penjualan beras dengan pemutih itu telah disegel. Lokasinya berada di Jakarta Selatan. "Kami akan teliti dan apa saja kandungannya nanti disimpulkan semua. Nanti akan diumumkan semua," ujarnya.

Dia menjelaskan, dengan diketahui kandungannya, maka akan bisa dilihat sejauh apa bahayanya beras dengan pemutih tersebut. "Kalau ternyata berbahaya bagi manusia, tentu akan dipidana para pelakunya," ujarnya. (wir/idr/mia)

 

JAKARTA - Kabareskrim Komjen Budi Waseso mengakui bahwa sampel yang diambil dari Sucofindo itu sama dengan yang telah diperiksa Puslabfor Polri.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News