Awas! ISIS Siap-Siap Beli Senjata Nuklir
jpnn.com - PERINGATAN ISIS bahwa mereka mampu membeli senjata nuklir bukan isapan jempol belaka. Para pemimpin di wilayah Asia percaya, ISIS mengeluarkan klaim tersebut baru-baru ini bukan tanpa alasan.
Dalam sebuah konferensi konferensi keamanan regional di Shangri-La Singapura, akhir pekan kemarin, Menteri Pertahanan India, Rao Inderjit Singh mengungkap ISIS memiliki sumber daya keuangan dan juga akses untuk membeli senjata pemusnah massal tersebut.
"Dengan munculnya aksi ISIS di Asia Barat, itu berarti membuka kemungkinan mereka mendapatkan akses ke senjata nuklir dari negara-negara di sana," kata Singh seperti dilansir dari The Independent, Minggu (31/5).
Awal bulan ini, ISIS dikabarkan mencoba untuk membeli senjata nuklir pertama mereka dan itu mungkin datang dari Pakistan.
Tak bisa diingkari, ISIS telah menjelma menjadi kelompok teroris terkaya di dunia. Mereka disebut sudah mengendalikan sejumlah besar kilang minyak di Syria dan Irak.
Sebuah artikel di majalah propaganda mereka, Dabiq mengatakan: "ISIS memiliki miliaran dolar di bank, bisa memanggil pejabat di Pakistan untuk membeli perangkat nuklir melalui dealer senjata dengan link ke pejabat korup di wilayah ini."
Laporan terkait juga memperingatkan bahwa ISIS tidak merahasiakan fakta bahwa mereka memiliki niat menyerang Amerika Serikat.
"Mereka akan mencari untuk melakukan sesuatu yang besar, sesuatu yang akan membuat operasi terlihat seperti menembak tupai," sebut laporan tersebut. (adk/jpnn)
PERINGATAN ISIS bahwa mereka mampu membeli senjata nuklir bukan isapan jempol belaka. Para pemimpin di wilayah Asia percaya, ISIS mengeluarkan klaim
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Invasi Israel Mencapai Hari ke-200, Jumlah Korban Tewas Tembus 34 Ribu Jiwa
- 33 Ribu Pasukan NATO Siaga di Dekat Perbatasan Rusia
- WNI di Taiwan Diminta Waspadai Gempa Susulan
- Krisis Kemanusiaan di Ukraina Tak Kunjung Usai Akibat Invasi Rusia
- Gawat! Jumlah Kasus Rawat Inap Anak Terkait Vape Meroket 733%
- Dua Helikopter AL Malaysia Jatuh di Pangkalan, Tidak Ada yang Selamat