Korea Tutup Sementara Sekolah, Dua Pasien MERS Tewas, 25 Positif Tertular

Korea Tutup Sementara Sekolah, Dua Pasien MERS Tewas, 25 Positif Tertular
Korea Tutup Sementara Sekolah, Dua Pasien MERS Tewas, 25 Positif Tertular

jpnn.com - SEOUL - Penyebaran sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) di Korea Selatan (Korsel) benar-benar sulit dikendalikan. Jumlah korban yang positif tertular terus merangkak naik. Selasa (2/6) pemerintah Negeri Ginseng tersebut membenarkan adanya 2 orang yang menemui ajal karena MERS. Selain itu, pasien yang positif tertular naik dari 18 orang menjadi 25 orang.  

Kementerian Kesehatan Korsel mengungkapkan bahwa korban tewas pertama adalah perempuan berusia 57 tahun. Dia meninggal Senin lalu (1/6) karena gagal pernapasan akut. Korban sebelumnya melakukan kontak langsung dengan pasien pertama yang tertular MERS dari Timur Tengah. Dia meninggal di rumah sakit di Provinsi Gyeonggi, area yang paling banyak penduduknya di Korsel. 
 
Korban kedua adalah pria 71 tahun, namun lokasinya tidak disebutkan. Dia sebelumnya harus memakai alat bantu napas dan memiliki sejarah pernah sakit ginjal. 
 
Kian merebaknya MERS itu membuat penduduk resah. Pasalnya, pemerintah tidak pernah merilis lokasi pasti pasien MERS tersebut diisolasi. Total sudah ada 750 pasien yang diobservasi. Saat ini penjualan masker meningkat 700 persen. Pemerintah memang menginformasikan agar penduduk memakai masker saat bepergian ke luar rumah dan selalu mencuci tangan. 
 
"Mereka yang dikarantina pasti mengalami banyak kesulitan dalam kesehariannya, tapi tolong tetap bekerja sama demi keselamatan Anda sendiri, keluarga, dan para tetangga Anda," ujar Menteri Kesehatan Korsel Moon Hyung-pyo.
 
Di tempat terpisah, pejabat senior Kementerian Kesehatan Kwon Jun-wook mengungkapkan bahwa jumlah orang yang dikarantina bakal bertambah dalam beberapa hari ke depan. Saat ini 240 orang telah dilarang bepergian ke luar negeri. Selain itu, masih ada 3 pasien yang kini kondisinya kritis. 
 
Di Provinsi Gyeonggi saat ini ada 40 sekolah taman kanak-kanak dan sekolah dasar swasta yang terpaksa diliburkan. Orang tua para siswa khawatir sehingga meminta sekolah tutup agar anak-anak tidak perlu keluar rumah. MERS memang kerap menyerang orang tua dan anak-anak yang memiliki kekebalan tubuh rendah. 
 
MERS juga memukul industri pariwisata. Media Tiongkok melaporkan bahwa ratusan orang di negara tersebut membatalkan perjalanan ke Korsel. Thailand dan Vietnam saat ini juga mulai mewaspadai penumpang yang datang dari Korsel. Di sisi lain, WHO menyatakan bahwa sejauh ini tidak ada mutasi pada virus penyebab MERS di Korsel. (Reuters/AFP/sha/c10/ami)


SEOUL - Penyebaran sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) di Korea Selatan (Korsel) benar-benar sulit dikendalikan. Jumlah korban yang positif tertular


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News