Aneh! Maling Batu Nisan Seniman Kondang, tak Bisa BAB Tiga Hari

Aneh! Maling Batu Nisan Seniman Kondang, tak Bisa BAB Tiga Hari
Butet Kartaradjasa, adik Djaduk Ferianto, di makam orang tuanya. Foto: Facebook/Int

jpnn.com - BANTUL - Ada aroma misteri di balik kasus pencurian batu nisan di kompleks makam seniman kondang, Bagong Kussudiardjo, pada 10 April 2015.

Djaduk Ferianto, salah seorang putra Bagong Kussudiardjo, bercerita bahwa pelaku pencurian batu nisan di makam ayahnya yang terletak di Dusun Sembung, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, itu berjumlah dua orang.

Satu di antara pelaku itu sudah menyerahkan diri dan menemui Butet Kartaradjasa, adik Djaduk, beberapa hari lalu untuk meminta maaf.

Sang pelaku, lanjut Djaduk, kepada Butet mengaku tidak bisa buang air besar (BAB) selama tiga hari setelah melakukan aksi pencurian itu. "Ora iso BAB njuk njaluk ngapuro (tidak bisa BAB lantas minta maaf, red). Percaya atau tidak, ya pengakuannya seperti itu," ujar Djaduk, seperti diberitakan Radar Jogja (grup JPNN).

Bagaimana sikap keluarga Bagong menyikapi permintaan maaf tersebut? Djaduk yang juga seorang seniman itu mengatakan, dia dan saudara-saudaranya memaafkan pencuri itu, termasuk kawannya yang tidak ikut datang meminta maaf. Pelaku merupakan warga desa tetangga.

Berdasar pengakuan pelaku, batu nisan yang dicuri itu akan dijadikan batu akik, namun bukan untuk dijual. Batu nisan yang dicuri berjenis pancawarna. (zam/din/rg/sam/jpnn)

 


BANTUL - Ada aroma misteri di balik kasus pencurian batu nisan di kompleks makam seniman kondang, Bagong Kussudiardjo, pada 10 April 2015. Djaduk


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News