Tak Mau Digoda, Tangkis Semua Intervensi

Tak Mau Digoda, Tangkis Semua Intervensi
Betti Alisjahbana. Foto-foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - TAK banyak yang menyangka Presiden Joko Widodo akan memilih sembilan perempuan mengisi panitia seleksi calon pimpinan KPK, yang selam ini identik dengan dunia laki-laki.

Mereka adalah Destry Damayanti (ekonom serta ahli keuangan dan moneter) sebagai Ketua Pansel, Enny Nurbaningsih (pakar hukum tata negara dan Ketua Badan Pembinaan Hukum Nasional) sebagai Wakil Ketua Pansel, Harkristuti Harkrisnowo (pejabat di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia), Betti Alisjahbana (ahli teknologi dan informasi), Yenti Ganarsih (pakar pencucian uang), Supra Wimbarti (psikolog), Natalia Subagyo (ahli tata kelola pemerintahan), Diani Sadiawati (pejabat di Bappenas) dan Meuthia Ganie-Rochman (ahli sosiologi korupsi dan modal sosial).

Pemilihan nama 9 perempuan ini belakangan dituding sebagai cara Jokowi-sapaan Joko Widodo- untuk melakukan pencitraan semata. Ditambah, beberapa kalangan meragukan kemampuan 9 perempuan ini untuk bisa menggaet tokoh yang tepat sebagai calon pimpinan KPK.

Namun, keraguan ini ditampik juru bicara Pansel KPK, Betti Alisjahbana. Lulusan arsitektur ITB ini meyakinkan semua pihak bahwa pansel adalah kelompok berkualitas yang siap mencari pejuang pemberantasan korupsi.

Perempuan pertama se-Asia Pasifik yang menduduki jabatan Presiden IBM itu juga menyatakan pansel KPK tidak takut terhadap intervensi yang mungkin saja datang dalam proses pencarian calon nanti.

Lalu, apa dan bagaimana kerja pansel nantinya? Berikut hasil wawancara wartawan JPNN Natalia Laurens dan fotografer Ricardo, dengan Betti Alisjahbana di kantor Pansel KPK di Gedung I Kementerian Setneg, Jalan Veteran Nomor. 17-18, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (5/6).


Bagaimana awal cerita dipilih Presiden Joko Widodo?

Kelihatannya Pak Jokowi bersama timnya sudah melakukan seleksi ketat. Jadi waktu saya dihubungi, saya lagi di Denpasar, ternyata ada pesan dari salah satu staf Setneg yang minta izin untuk menelepon saya. Lalu saya dikabari dan dimintai kesediaan saya untuk diajukan nama ke presiden sebagai salah satu anggota pansel. Saya langsung bersedia. Rupanya, keesokan paginya saya lihat, Kamis, 21 Mei presiden sudah langsung mengumumkan. Jadi hanya dalam satu hari itu ditawarkan langsung terpilih.

TAK banyak yang menyangka Presiden Joko Widodo akan memilih sembilan perempuan mengisi panitia seleksi calon pimpinan KPK, yang selam ini identik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News