Cerdas, Mahasiswa Ini Temukan Mesin Polimerisasi

Cerdas, Mahasiswa Ini Temukan Mesin Polimerisasi
Cerdas, Mahasiswa Ini Temukan Mesin Polimerisasi. Foto Malang Post/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com MALANG - Plastik berbahan baku minyak bumi sulit terurai dan memiliki kecenderungan merusak lingkungan. Namun, peluang untuk mengurangi kerusakan lingkungan berhasil dilakukan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur.

Mereka berhasil menyulap limbah bulu ayam menjadi plastik atau polimer yang lebih mudah terurai. Limbah tepung bulu ayam tersebut berhasil ditaklukkan menjadi plastik dengan temuan mesin polimerisasi.

Temuan ini dilakukan oleh kolaborasi dari lima mahasiswa yang berasal dari Fakultas Teknis dan Fakultas Peternakan. Teti Miryanti sebagai Ketua Tim Peneliti dan Muji Astutik dari Fakultas Peternakan, Fauzan Rahmat Shiddiq  (FT-Teknik Mesin), Aditya Galih Fathurochman (FT-Teknik Elektro) dan Ray Selvy Firmansyah Putra (FT-Teknik Elektro) sang perancang mesin ini.

“Kami merancang mesin polimerisasi yang mampu merubah tepung bulu ayam menjadi bioplastik dengan bantuan teknologi gelombang mikro,” ujar anggota peneliti yang berbincang dengan Malang Post (Jawa Pos Group), Fauzan Rahmat Shiddiq.

Menurutnya, awalnya penelitian ini untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa kategori Karsa Cipta. Mereka, mengawali penelitian sejak September 2014 lalu, sembari menyiapkan keikutsertaan dalam PKM.

Hari demi hari dilalui anggota tim dengan mempelajari tentang bulu ayam. Beragam jurnal penelitian coba mereka baca sehingga mengetahui bila bulu ayam berpotensi menjadi bioplastik karena tersusun atas keratin yang mengandung gugus asam amino aktif.

Bagian ini, mahasiswa peternakan seperti Teti Miryanti dan Muji Astutik yang jago mempelajarinya.

“Asam amino yang terkandung itu bisa dipolimerisasi sehingga membentuk bioplastik. Kami mempelejari itu, apalagi sangat banyak limbah bulu ayam di sektor peternakan yang bisa dimanfaatkan,” terang dia.

JPNN.com MALANG - Plastik berbahan baku minyak bumi sulit terurai dan memiliki kecenderungan merusak lingkungan. Namun, peluang untuk mengurangi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News