Cara Pemerintah Jaga Rupiah

Cara Pemerintah Jaga Rupiah
Foto: dok.Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA - Menkeu Bambang Brodjonegoro menilai pelemahan rupiah tersebut disebabkan penguatan dollar AS atau yang disebut super dollar. Dia menekankan, kondisi depresiasi tersebut dialami sebagian besar mata uang di negara-negara lain.

"Malaysia Ringgit itu 1,1 persen (pelemahan terhadap dollar), Won Korsel itu 1,07 persen, lalu Filipina Peso 0,7 persen," papar Bambang di Gedung DPR, kemarin.

Meski begitu, Bambang menekankan bahwa pelemahan terhadap rupiah tersebut, tidak sampai membuat defisit melebar, melebihi toleransi. Dia memastikan batas pelebaran defisit tetap pada 2,2 sampai 2,3 persen. "Ini semua nggak ada hubungannya sama APBN. Karena kami tegaskan defisit APBN itu nggak ada masalah," tegasnya.

Menyoal strategi menjaga nilai tukar rupiah, mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) tersebut menguraikan bahwa yang terpenting pemerintah harus menjaga fundamental ekonomi.

"Kita jaga fundamentalnya, dari Current Account Defisit (Defisit Transaksi Berjalan) dan budget defisit," katanya.

Tekanan juga terjadi pada pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks harga saham gabungan (IHSG) kemarin ditutup turun 85,580 poin (1,678 persen) ke level 5.014,992 dan secara kumulatif sejak awal tahun sampai dengan kemarin turun 4,06 persen.

Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar Rp 286,5 miliar kemarin meskipun secara kumulatif masih mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp 6,217 triliun. (owi/ken/gen/dee)


JAKARTA - Menkeu Bambang Brodjonegoro menilai pelemahan rupiah tersebut disebabkan penguatan dollar AS atau yang disebut super dollar. Dia menekankan,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News