Begini Trik Polda Jatim Bedakan Geng Motor dan Klub Motor

Begini Trik Polda Jatim Bedakan Geng Motor dan Klub Motor
Mobil DJ Aditya Wahyu Budi Hartanto yang menabrak pohon usai dikejar-kejar geng motor. FOTO: JAWA POS

jpnn.com - SURABAYA - Polda Jatim terus bergerak cepat dalam menangani geng motor. Buktinya, kemarin (9/6) Ditlantas Polda Jatim memberikan tenggat dua minggu kepada klub-klub motor di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik untuk mendaftarkan organisasinya. Pendaftaran dilakukan di polsek-polsek terdekat. Sejumlah langkah lain juga telah disiapkan. Hal itu ditegaskan Dirlantas Polda Jatim Kombespol Verdianto Iskandar.

''Kami menyadari bahwa saat ini boleh dibilang sudah darurat motor. Terutama jika dikaitkan dengan kejahatan yang terjadi pada Selasa lalu (pembunuhan DJ Aditya Wahyu Budi Hartanto dan pemukulan seorang cyclist pada 2 Juni lalu, Red),'' kata perwira dengan tiga melati di pundak tersebut. 

Untuk itu, yang akan pertama dilakukannya adalah memisahkan geng motor dan klub motor. ''Ini penting karena masyarakat harus tahu bahwa ada banyak klub motor yang tak suka balap liar. Mereka hanya memodifikasi dan kerap mengadakan kegiatan sosial,'' ujarnya. 

Verdianto mengatakan, pendaftaran itu sama sekali tidak dipungut biaya. Formatnya pun dibuat sederhana. ''Ya nama kelompok, jumlah anggota, alamatnya di mana, dan kegiatannya apa saja,'' paparnya. Pendaftaran itu bisa dilakukan di polsek terdekat. Menurut Verdianto, hari ini pihaknya mengirim telegram rahasia (TR) ke polsek-polsek agar menerima pendaftaran kelompok motor yang bersangkutan.

Siapa saja yang harus mendaftar? Verdianto mengatakan semuanya. ''Baik klub moge besar seperti klub Harley maupun klub kecil yang anggotanya sangat cair. Semuanya harus mendaftar sehingga mereka tak disebut sebagai kelompok liar,'' paparnya. ''Saya juga berkoordinasi dengan IMI soal ini,'' tambahnya. 

Jika sudah terdata semua, lanjut Verdianto, pihaknya mengumpulkan perwakilan pengurus klub motor dari kota tersebut. Dalam pertemuan itu, rencananya polisi menjelaskan mengenai langkah-langkah penertiban agar klub-klub motor ''positif" itu tidak menjadi sasaran. Mereka juga diminta untuk menjaga kesopanan dan kenyamanan di jalan. ''Kalau perlu, kami akan mengawal touring yang mereka (klub motor, Red) lakukan,'' tuturnya. Rencananya, ikrar tersebut disampaikan secara terbuka dan bersama-sama. 

Peryataan Verdianto itu memang beralasan. Sebab, fenomena geng motor dengan balap liar semakin meresahkan. Sejumlah insiden pun terjadi. Setiap malam Minggu, ada saja insiden-insiden kecil terkait dengan perilaku buruk geng motor. Kasus yang paling besar terjadi pada Selasa dini hari lalu (2/6). 

Mahasiswa Unair yang juga seorang DJ bernama Aditya Wahyu Budi Hartanto tewas setelah dibantai anggota geng motor di Jalan Bung Tomo, Surabaya. Sebelumnya, Aditya mengalami kecelakaan. Dia menabrak pohon setelah berusaha kabur dari kejaran geng motor tersebut. 

SURABAYA - Polda Jatim terus bergerak cepat dalam menangani geng motor. Buktinya, kemarin (9/6) Ditlantas Polda Jatim memberikan tenggat dua minggu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News