Perempuan-perempuan Manis di Kapal Perang, Berjauhan dengan Keluarga dan Pacar

Perempuan-perempuan Manis di Kapal Perang, Berjauhan dengan Keluarga dan Pacar
UNIFORM LAYAR: Dari kiri, Yohanna Sunippy Siahaan, Kharismawati, Devi Endah Yunitasari, Putri Efsan Nendiana, dan Candra Ayu Susilowati. Foto: Suryo Eko Prasetyo/Jawa Pos

PARA perempuan manis ini ciut nyali. Di perairan NKRI, deburan ombak laut yang menerpa KRI Surabaya dianggap hal biasa. Mereka justru terlibat dalam mengamankan operasi kapal yang terombang-ambing gelombang tinggi. Siapa mereka?
------------------
Laporan Suryo Eko Prasetyo, Surabaya
-----------------
BERADA di atas kapal perang berhari-hari dialami anggota Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) pilihan yang bertugas di KRI Surabaya. Mereka adalah Serda Ttu/W Yohanna Sunippy Siahaan, Serda Bek/W Putri Efsan Nendiana, dan Serda Ttu/W Devi Endah Yunitasari.

Status mereka anggota tetap (antap) kapal perang jenis landing platform dock (LPD). Dua Kowal berikutnya adalah Serda Pdk/W Chandra Ayu Susilowati dan Serda Pdk/W Kharismawati.

Chandra dan Kharisma di-BKO (bawah kendali operasi) Satuan Kapal Amfibi Koarmatim, komando pelaksana yang membawahkan KRI Surabaya. Terdapat pula Serda Pdk/W Reza Imaniar yang di-BKO di kapal tersebut.

Namun, Reza mendapat perintah mengikuti seleksi skuad cabang olahraga dayung dan layar TNI. Dia menghadapi multievent empat tahunan Military Olympic di Mungyeong, Korea Selatan, Oktober mendatang.

Tiga nama terakhir, Chandra, Kharisma, dan Reza, tercatat sebagai anggota departemen logistik di satuan kapal yang bertugas mendaratkan kendaraan tempur amfibi.

Mereka berenam terlibat berbagai penugasan operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP). Mulai Agustus 2014 mereka lebih sering berada di perairan Indonesia Barat hingga perairan kawasan timur.

”Kami berenam berdinas di KRI Surabaya merupakan hasil seleksi pertama Kowal masuk kapal perang. Sebelumnya, TNI-AL kali terakhir merekrut Kowal korps pelaut akhir 1990-an,” ungkap Yohana di sela-sela geladi Bhineka Eka Bhakti (BEB) 2015, penerimaan kunjungan 753 Taruna dan Taruni Akademi TNI-Akademi Polisi, Kamis (11/6) di gedung Panti Tjahaja Armada, Mako Armatim.

Mulai medio 2014, sebanyak 30 personel Kowal di jajaran Koarmabar dan Koarmatim menjalani tes mengawaki KRI. Hasilnya, 16 perempuan matra laut lolos. Selebihnya dikembalikan ke satuan asal. Selain enam Kowal di KRI Surabaya, 12 personel lain ditempatkan di dua kapal perang sejenis. Enam anggota korps logistik di KRI Banda Aceh dan enam personel korps paramedis di KRI dr Soeharso.

PARA perempuan manis ini ciut nyali. Di perairan NKRI, deburan ombak laut yang menerpa KRI Surabaya dianggap hal biasa. Mereka justru terlibat dalam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News