Hati-hati Ada Kerupuk Mengandung Boraks
jpnn.com - SURABAYA - Konsumen harus hati-hati membeli makanan dan minuman (mamin) untuk berbuka puasa. Kemarin (22/6) petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya melakukan sidak mamin di Sentra Ramadan Masjid Al Akbar. Hasilnya beberapa makanan ditemukan mengandung boraks
Sidak dimulai pukul 16.00. Rombongan bergerak dari sisi barat masjid yang menjadi pusat stan penjual makanan dan minuman.
Petugas lantas membeli beberapa sampel makanan dari 30 stan di sana. Di antaranya, masakan rendang, es buah, bakso, gorengan, dan kerupuk puli. Setelah itu, petugas menguji sampel makanan tersebut.
Hasilnya, ada beberapa makanan yang memang positif boraks. Salah satunya kerupuk puli. "Sampel makanan yang positif boraks akan kami uji laboratorium lebih lanjut," ujar Kepala BBPOM I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa.
Tahun lalu ada temuan bahan kimia berbahaya di lokasi yang sama. Itu menjadi catatan penting bagi BBPOM maupun dinkes. "Penjaja makanan ini harus hati-hati. Bisa karena tidak tahu. Maka, kami juga memberikan pembinaan," ujar Bisukma Kurniawati, Kabid Jaminan dan Sarana Kesehatan Dinkes Surabaya.
Sentra PKL yang sudah dalam binaan, kata Bisukma, akan ditempeli stiker dari dinkes. Stiker tersebut menunjukkan bahwa pedagang di sentra itu sudah dibina dari segi kesehatan maupun pengelolaan makanan. "Yang lainnya masih dalam proses," katanya. (lyn/ai/mas)
SURABAYA - Konsumen harus hati-hati membeli makanan dan minuman (mamin) untuk berbuka puasa. Kemarin (22/6) petugas Balai Besar Pengawas Obat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menaker Ida Sebut Dokumen Program K3 Nasional 2024-2024 untuk Tingkatkan Kemajuan
- Rektor UNU Gorontalo Diduga Lakukan Kekerasan Seksual Terhadap 11 Orang
- Kwarnas dan Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12/2024
- Mendagri Tito Tekankan soal Pembangunan Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau
- Hadiri Pertemuan di Kanada, Dirjen PSLB3 Rosa Tekankan Penanganan Pencemaran Lintas Batas Polusi Plastik
- PGRI & Education International Desak Pemerintah Mengalokasikan Anggaran Pendidikan 20 Persen