Berani Pangkas Subsidi BBM, Jokowi Takut Rombak Kabinet

Berani Pangkas Subsidi BBM, Jokowi Takut Rombak Kabinet
dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Mantan anggota MPR periode 1997-1999 M Said Didu mengaku heran dengan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terkesan ragu-ragu untuk merombak kabinet. Pasalnya, dia selama ini menilai Jokowi sebagai sosok pemimpin yang berani dan bernyali besar.

Said mengatakan, keberanian Jokowi terlihat dari keputusannya mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM). Meski sangat banyak pihak yang menentang, Jokowi tetap menjalankan kebijakan tidak populer itu.

"Presiden dan wakil itu bernyali besar. Hanya orang bernyali yang mengubah subsidi BBM," ujarnya dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (27/6).

Menurutnya, jika Jokowi ingin merombak kabinet, maka harus dilakukan sesegera mungkin. Pasalnya, jika menunggu terlalu lama, kebijakan reshuffle akan menjadi tidak ada gunanya. "Kalau diganti 2 tahun lagi mending enggak usah," tegas Said.

Meski begitu, lanjut Said, bukan berarti reshuffle dilakukan secara sembarangan. Dia tetap mengingatkan Jokowi perlu ada perencanaan matang sebelum merombak jajarann pembantunya.

Salah satu yang harus disiapkan Jokowi adalah kriteria calon yang diinginkan untuk memimpin sebuah kementerian. Menurutnya, hal ini tidak terlihat saat Jokowi menyusun formasi Kabinet Kerja dulu.

"Akhirnya dampaknya semua orang berpikir bisa jadi menteri. Tetapkan dulu deh kementerian ini cocoknya kriteria yang kaya apa, baru nanti tanya ke parpol," pungkas bekas sekretaris jenderal Kementerian BUMN ini. (dil/jpnn)

 

JAKARTA - Mantan anggota MPR periode 1997-1999 M Said Didu mengaku heran dengan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terkesan ragu-ragu untuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News