Waduh... Klub Bola di Australia Milik Bakrie Nunggak Gaji

Waduh... Klub Bola di Australia Milik Bakrie Nunggak Gaji
Ilustrasi.

jpnn.com - MASALAH penunggakan gaji oleh klub sepak bola profesional tidak hanya terjadi di Indonesia. Asosiasi pemain bola profesional Australia (PFA), merilis bahwa klub Brisbane Roar juga memiliki masalah yang sama dengan beberapa klub di Indonesia. Gaji pemain mereka ternyata belum terbayarkan alias nunggak.

Nah,setelah ditelusuri, Brisbane Roar ternyata milik pengusaha Indonesia, yakni Bakrie. PFA sedang concern mengurusi masalah fundamental yang seharusnya tak terjadi lagi di A-League. Apalagi, A-League memiliki pengelolaan kompetisi yang baik, dan pengelolaan klub yang baik dan diakui salah satu yang terbaik di dunia.

"Masalah gaji pemain yang tak dibayar adalah hal serius. Saat ini PFA sedang mencari resolusi yang terbaik," tulis situs PFA.

Sebelumnya, Federasi Sepakbola Australia (FFA) juga mengecam Brisbane Roar. Klub yang dikelola investor asal Indonesia, Bakrie Group, ternyata menunggak gaji pemain dan staf klub selama sebulan terakhir.

"FFA mengetahui bahwa Brisbane Roar tengah mengalami masalah finansial. FFA menekankan hal itu tidak bisa dimaklumi dan mereka harus segera mencari jalan keluar yang terbaik," tulis FFA di situs mereka.

"The Bakrie Group menjanjikan dana sebesar USD 3,5 juta untuk diterima klub," tulis seorang sumber seperti dilansir abc.net.au 

Selain Brisbane Roar, klub yang pontang panting karena finansial di Indonesia ada Pelita Jaya. Pemain sampai saat ini masih ada yang tertunggak gajinya sampai 5 bulan dan DP 25 persen kontraknya belum terbayarkan. (dkk/jpnn)

MASALAH penunggakan gaji oleh klub sepak bola profesional tidak hanya terjadi di Indonesia. Asosiasi pemain bola profesional Australia (PFA), merilis


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News