Warga Australia Ikuti Kelas Memasak Nasi Kebuli, Sajian Khas Ramadan
Melbourne dikenal sebagai salah satu kota paling multikultur di planet Bumi. Sagai bagian dari upaya meningkatkan semangat keberagaman budaya, digelar kelas memasak agar warga bisa belajar dan menghargai budaya lain.
"Saya lahir di Afghanistan, tapi dibesarkan di Iran, kemudian beberapa tahun tinggal ke Malaysia sebagai pencari suaka ke Australia," kata Sarah Broumend.
Bersama ibunya, Fatemah Ghullami, mereka diundang oleh Multicultural Arts Victoria untuk mengisi sebuah kelas memasak.
Kelas memasak ini adalah bagian dari festival Emerge in Yarra, yang merayakan keberagaman budaya yang dimiliki kota Melbourne.
"Hari ini kita akan memasak Kaubli Pulow, masakan yang sering disajikan di saat Ramadan, dan acara spesial lainnya, seperti pernikahan," ujar Sarah.
Kaubli, atau Nasi Kebuli jika di Indonesia, terbuat dari nasi, daging kambing, kismis, kacang-kacangan, dan wortel. Masakan nasional Afghanistan ini namanya diambil dari Kabul, ibu kota Afghanistan.
"Saya rasa, dengan membawa kebudayaan ke dalam dapur dan meja makan, memudahkan warga untuk belajar menghargai orang lain, baik makanannya, budayanya, dan kepercayaannya," ujar Robyn Hughan, fasilitator kelas memasak.
Robyn juga adalah seorang aktivis di bidang budaya, yang banyak kerjaannya berkaitan dengan dapur dan masak-masak. Belakangan ini ia pun sedang membuat film dokumenter mengenai kisah para imigran di Australia, yang digabungkan dengan cerita masakan.
Melbourne dikenal sebagai salah satu kota paling multikultur di planet Bumi. Sagai bagian dari upaya meningkatkan semangat keberagaman budaya, digelar
- Wombat Tertua di Dunia Berulang Tahun yang ke-35
- Pelaku Penikaman Masal di Sydney Disebut Tidak Mencurigakan
- Orang Utan Kalimantan Lahir di Kebun Binatang di Florida, Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 19 Orang Tewas Akibat Longsor di Tana Toraja
- Pemerintah Papua Nugini Mengerahkan Pasukan Militer ke Tambang Emas Porgera
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Uji Coba Kereta Cepat Terbaru, Incar Kecepatan 4.000km per jam