Astaga... TKI Asal Sumba Ini Ngaku Disiksa Lalu Dipulangkan Paksa ke Indonesia
jpnn.com - BATUAJI - Lusia Inna Kaka, 26, Warga Sumba, Nusa Tenggara Timur, mengaku bekas Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Ia juga mengakui sempat disiksa majikannya sebelum dipulang paksa ke Indonesia.
Dari keterangan Lusia, di Malaysia ia tinggal di Johor Baru, bekerja sebagai waiters (pelayan, red) disalah satu warung, bekerja rodi tanpa ada istirahat.
"Enam bulan kerja di Malaysia. Bekerja selama 24 jam tidak pakai berhenti," ujar Lusia saat ditanyai di Mapolsek Batuaji, Selasa (30/6) kemarin.
Lusia mengatakan alasan ia dipulangkan ke Indonesia karena menderita sakit di ke dua kakinya yang sudah membengkak, mengakibatkan ia tak bisa maksimal bekerja. Maka dari itu ia dipaksa pulang lewat jalur Batam mengunakan pompong.
Sewaktu berada di Malaysia Lusia sering mendapat perlakuan tidak baik dari seorang majikannya itu. "Saya sering dipukul juga," beber Lusia.
Setibanya di Kota Batam, Lusia tak tahu hendak kemana. Ia ditemukan sedang tidur di depan ruko di dekat PT. Hyundai, Tanjunguncang oleh Asrul, 28. Lusia pun kemudian dibawa kerumahnya, kawasan Ruli Cunting Jaya, Tanjunguncang.
"Saya temukan Lusia pada Selasa (23/6) siang. Saat itu saya selesai solat zuhur di masjid dan ketika pulang lihat ada yang terbaring, Lusia dipulangkan sekitar dua minggu yang lalu," kata Asrul.
Asrul mengakui, Lusia kurang pandai berbahasa Indonesia dan lebih ke condong bahasa kampungnya di Sumba dan ia pun berbicara seadanya.
BATUAJI - Lusia Inna Kaka, 26, Warga Sumba, Nusa Tenggara Timur, mengaku bekas Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Ia juga mengakui sempat
- Belitung Timur Mengajukan 1.468 Formasi CASN, Peluang Besar Bagi Honorer
- Innalillahi, Bocah SMP Tewas Terlindas Truk di Palembang, Begini Kejadiannya
- Soal M-Banking Nasabah Diretas hingga Kehilangan Rp 700 Juta, BRI Berikan Klarifikasi Begini
- Erupsi Gunung Ruang, Penutupan Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang
- Terima Audiensi Kepala BKKBN Sumsel, Tyas Fatoni Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting
- Tim Gabungan Tutup Tambang Emas Ilegal di Pedalaman Nagan Raya