Sedih...Lima Orang dari Satu Keluarga Tewas Korban Kecelakaan Hercules
jpnn.com - SIANTAR - Maringan Sitio (62) tampak lesu. Wajahnya menyiratkan kesedihan yang begitu mendalam. Dengan tatapan kosong, dia masih tampak tegar membersihkan rumahnya, yang bakal kedatangan 5 jenazah korban kecelakaan pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan.
Dia tak sendiri. Beberapa warga sekitar rumahnya, yang terletak di Jalan Perwira, Kelurahan Siopat Suhu, Siantar Timur, turut membantunya membersihkan rumah tersebut. Warga di sana juga tampak turut larut dalam kesedihan atas meninggalnya keluarga Maringan.
Ya, Maringan Sitio telah kehilangan anak siampudan-nya (anak bungsunya), Agus Salim Sitio (23), yang menumpang pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Simalingkar, Medan, Selasa (30/6).
Bersama Agus Salim, 4 orang keluarganya juga berpulang ke pangkuan Yang Kuasa, yaitu iparnya Pendeta Sahat Sinaga (49) beserta istri boru Purba dan anak Iren br Sinaga (17), serta anak dari adik istrinya Ikel br Simbolon (19).
Kepada Metro Siantar (Grup JPNN), Maringan menceritakan bahwa Pendeta Sahat beserta istri dan anak datang ke Siantar hendak berlibur. Dan, selama beberapa hari mereka tinggal di rumah Maringan di Jalan Perwira, karena rumah tersebut adalah rumah orangtua Sahat. Namun, kini Maringan dan istrinya, Marta br Sinaga (kakak Sahat) yang tinggal di rumah itu.
Saat berlibur, duka menerpa keluarga ini. Pada Minggu (28/6), abang Sahat meninggal dunia di Medan. Mereka pun kemudian pergi ke Medan. Tak lama di sana, mereka kembali lagi ke Siantar untuk mempersiapkan kepulangan ke Kepulauan Natuna. Diketahui, Pendeta Sahat dan keluarga merupakan warga Kepulauan Natuna.
Dan, Selasa (30/6) sekitar pukul 04.30 WIB, Pendeta Sahat, istri dan anak, berangkat dari Siantar diantar oleh kakanya Marta br Sinaga dan abangnya Jan Sinaga. Sementara, Maringan tinggal di rumah. Saat itu Pendeta Sahat turut membawa anak adiknya, Ikel br Simbolon, yang tinggal di Pangururan, Samosir. Maringan mengatakan bahwa Ikel hendak melanjutkan pendidikan sekolah pendeta di Kepulauan Natuna.
Selain Pendeta Sahat, istri dan anak serta Ikel br Simbolon, mereka juga membawa Agus Salim, anak pasangan Maringan Sitio dan Marta br Sinaga, untuk turut berangkat ke Kepulauan Natuna. Namun, Agus Salim sudah menunggu di Medan, setelah sebelumnya berangkat dari Pekanbaru, tempatnya bekerja beberapa bulan terakhir.
SIANTAR - Maringan Sitio (62) tampak lesu. Wajahnya menyiratkan kesedihan yang begitu mendalam. Dengan tatapan kosong, dia masih tampak tegar membersihkan
- BI Sumsel Sediakan 145 Titik Penukaran Uang Lebaran, Cek di Sini Lokasinya
- BI Sumsel Bantu Jaga Stabilitas Daerah, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi
- Satu Lagi Korban KM Yuiee Jaya II Ditemukan Meninggal Dunia
- Tim SAR Temukan Lagi Jasad Korban Kapal Yuiee Jaya 2, Ini Identitasnya
- Kuota Mudik Bareng Pemkot Medan Tinggal Sedikit, Buruan Daftar
- Tempat Spa di Karawang Nekat Buka pada Ramadan