Baru Enam Minggu Dinyatakan Bebas, Ebola Kembali Menyerang Liberia

Baru Enam Minggu Dinyatakan Bebas, Ebola Kembali Menyerang Liberia
Petugas palang merah, mengenakan pakaian pelindung, membawa jenazah yang meninggal akibat Ebola di Monrovia, Liberia, pada 5 Januari 2015.

jpnn.com - MONROVIA - Liberia mengumumkan virus mematikan Ebola, kembali menyerang, Selasa (30/6) keamrin, setelah lebih dari enam minggu negara itu dinyatakan bebas setelah memberantas penyakit tersebut.

"Sebuah kasus baru Ebola telah dilaporkan di Margibi County. Orang tersebut meninggal dan telah dikonfirmasi positif sebelum kematiannya. Dia telah dikuburkan," kata Wakil Menteri Kesehatan Tolbert Nyensuah seperti dilansir Asia One, Selasa kemarin.

Pejabat itu mengatakan kepada sebuah stasiun radio, para ahli telah menelusuri dan mengkarantina siapa saja yang mungkin memiliki kontak dengan korban. Sayangnya, pejabat tersebut tidak memberikan berapa orang angka atau rincian tentang pasien.

"Kami sedang menyelidiki untuk mengetahui asal-usul kasus baru ini. Kami meminta semua warga Liberia dan semua warga negara lain yang tinggal di Liberia untuk melanjutkan mengambil langkah-langkah pencegahan," katanya.

Liberia tetangga Guinea dan Sierra Leone keduanya memerangi wabah yang telah menewaskan lebih dari 11.000 orang.

Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia Tarik Jasarevic kepada wartawan di Jenewa bahwa PBB telah diberitahu tentang kasus ini.

Epidemi ini telah menewaskan lebih dari 4.800 warga Liberia sebelum WHO menyatakan negara itu bebas Ebola pada 9 Mei. Tepatnya, 42 hari setelah kasus terakhir dikonfirmasi dimakamkan.

Amerika Serikat dan beberapa organisasi internasional telah mendesak hati-hati, bagaimanapun, kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengingatkan dunia tidak melupakan wabah itu masih ada di Sierra Leone dan Guinea. (ray/jpnn)

MONROVIA - Liberia mengumumkan virus mematikan Ebola, kembali menyerang, Selasa (30/6) keamrin, setelah lebih dari enam minggu negara itu dinyatakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News