Waduh... 17 Perlintasan KA Tak Berpalang

Waduh... 17 Perlintasan KA Tak Berpalang
radar semarang

jpnn.com - KAJEN – Berdasarkan data survey perlintasan rel kereta api dan jalan yang telah dilakukan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Pekalongan, ada 17 titik perlintasan kereta api yang tidak berpalang pintu dan berpenerangan yang layak.

Akibatnya, pada 17 perlintasan tersebut rawan kecelakaan. Selain tak berpalang, tidak ada satu pun petugas yang berjaga. Kondisi tersebut diperparah dengan banyaknya perlintasan kereta api yang sulit dilalui oleh kendaraan bermotor. Pasalnya, banyaknya lubang pada area perlintasan yang belum diratakan.

Terlebih, sejak diberlakukan sistem double track, volume lalu lintas kereta api setiap harinya mencapai sekitar 79 kali dan akan meningkat menjadi 114 pada H-7 Lebaran.

Seperti perlintasan kereta api tak berpalang di Desa Dadirejo yang setiap tahunnya selalu menelan korban. Sebab, perlintasan tersebut ramai oleh lalu lintas warga yang pergi dan pulang ke Pasar Wiradesa.

Pengurus RT 09 Desa Dadirejo, Kecamatan Wiradesa, Sumarlin mengungkapkan, perlintasan kereta api tak berpalang di desanya sering terjadi kecelakaan. Bahkan dipastikan setiap adanya arus mudik, selalu terjadi kecelakaan kereta yang menewaskan korban jiwa.

“Ide untuk pengadaan petugas Linmas Desa, untuk jaga perlintasan kereta api tak berpalang sudah ada sejak dulu. Tapi tidak pernah berjalan, karena petugas Linmas atau Hansip tidak ada yang memberi upah. Siapa yang akan bayar selama 24 jam, terlebih masih suasana puasa menjelang Lebaran,” ungkap Sumarlin.

Kepala Bidang Lalu lintas dan Angkutan pada Dinas Perhubungan Komunikasi Informatika (Dishubkominfo), Kabupaten Pekalongan, Wahyu Kuncoro mengatakan hasil catatan dari Dishubkominfo setelah melakukan survey pada perlintasan rel kereta api, terdapat 35 perlintasan kereta api, di Kabupaten Pekalongan.

Menurutnya dari 35 itu, 17 tergolong liar serta tak berpalang pintu. Khususnya yang ada di Kecamatan Wiradesa, Kecamatan Siwalan dan Sragi. “Sebagian jalan perlintasan kereta api, yang tergolong liar itu masih berupa tanah. Tapi beberapa sudah beraspal, dan sering dilalui warga,” katanya. (thd/ric)

KAJEN – Berdasarkan data survey perlintasan rel kereta api dan jalan yang telah dilakukan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News