Ini Bagian dari Corruptor Fight Back
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abdullah Hehamahua menilai teror yang diterima penyidik komisi antirasuah Kompol Apip Julian Miftah tidak bersifat personal. Menurutnya, sasaran sebenarnya dari aksi tersebut adalah institusi KPK.
"Ini yang jadi sasaran KPK-nya itu, lembaganya. Tinggal entry point-nya dari mana, apakah dari pimpinan, pejabat, penyidik, pokoknya KPK-nya," kata Abdullah di KPK, Selasa (7/7).
Adullah yakin bahwa teror terhadap Apip merupakan bagian dari rangkaian upaya sistematis untuk melemahkan KPK. Rencana revisi UU KPK, UU KUHP dan KUHAP dia sebut juga menjadi bagian dari upaya pelemahan tersebut.
"Jadi ada upaya yang disebut corruptor fight back, ini berjalan terus," tuturnya.
Lebih lanjut Abdullah mengatakan, teror atau ancaman dalam bentuk apapun merupakan resiko tak terpisahkan dari upaya pemberantasan korupsi. Menurutnya, semua pegawai KPK sudah menyadari hal itu dan siap menghadapi.
"Itu (teror atau ancaman) sudah sering, ada yang ditabrak, patah kakinya, ini cuma bom buat-buatan. Dulu juga ada yang seperti ini, ditangkap, ditabrak," pungkasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abdullah Hehamahua menilai teror yang diterima penyidik komisi antirasuah Kompol Apip
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rektor UNU Gorontalo Diduga Lakukan Kekerasan Seksual Terhadap 11 Orang
- Kwarnas dan Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12/2024
- Mendagri Tito Tekankan soal Pembangunan Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau
- Hadiri Pertemuan di Kanada, Dirjen PSLB3 Rosa Tekankan Penanganan Pencemaran Lintas Batas Polusi Plastik
- PGRI & Education International Desak Pemerintah Mengalokasikan Anggaran Pendidikan 20 Persen
- Jenderal Maruli: Dansat Harus Berinovasi untuk Kemajuan Satuan