Enam Kali Catat Kemenangan, Marquez Memang Rajanya Sachsenring

Enam Kali Catat Kemenangan, Marquez Memang Rajanya Sachsenring
Enam Kali Catat Kemenangan, Marquez Memang Rajanya Sachsenring

jpnn.com - SACHSENRING - Supremasi Marc Marquez di MotoGP Jerman belum dapat dipatahkan. Ketepatan memilih ban dan sirkuit yang memang pas dengan karakter Honda RC213 V menjadi kombinasi sempurna untuk menguasai podium tertinggi. 

Untuk kali pertama musim ini, Repsol Honda merengkuh hasil maksimal 1-2, setelah Dani Pedrosa juga tampil super saat berduel dengan Valentino Rossi (Movistar Yamaha).
    
Kejutan datang di awal lomba dari bintang Movistar Yamaha Jorge Lorenzo. Start yang sempurna membawanya melewati Marquez dan Pedrosa di tikungan kedua. Namun, hanya masalah waktu bagi sang juara bertahan Marquez yang menguasai seluruh sesi latihan dan kualifikasi GP Jerman, untuk mengambil alih posisi terdepan.
    
Tak seperti biasa di balapan-balapan yang sudah lalu, Marquez tak mau tergesa untuk merebut posisi terdepan. Sambil menunggu temperatur bannya panas, dia terus menjaga jarak aman di belakang Lorenzo. Begitu kesempatan datang di lap ketiga momentum itu tak disia-siakan dan langsung melewati pembalap 28 tahun tersebut.
    
Seperti sudah diprediksi sebelumnya, ketika berhasil menguasai posisi terdepan tanpa mendapat kawalan ketat, Marquez akan dengan mudah menciptakan gap lebar dari para rivalnya. Rossi yang punya modal mengawal justru kehilangan banyak waktu berduel dengan rekan setimnya Lorenzo di lap-lap awal.
    
Saat berhasil melewati Lorenzo, Marquez sudah jauh meninggalkan rombongan di belakangnya. Pada lap 11 selisih waktunya dengan Rossi sudah terpaut 2,2 detik.
    
Beda pemilihan ban antara pembalap Repsol Honda dan Movistar Yamaha menjawab semuanya di sisa balapan. Rossi dan Lorenzo yang memakai ban depan asimetris malah tak merasakan khasiat ban khusus untuk GP Jerman itu. Cuaca yang cenderung dingin membuat ban tersebut tak banyak berguna.

Sedangkan, Marquez dan Pedrosa memilih ban depan hard. Pilihan tepat karena cuaca membuatnya tak gampang mengikis sisi kiri di mana di Sachsenring jumlah tikungan jomplang antara kiri (10) dan kanan (3). 

"Mungkin dengan ban lebih lunak (asimetris) aku merasakan lebih lebih baik, tapi saat warm up lap aku merasa nyaman karena aku ingin ban yang tetap awet di lap-lap akhir," aku Marquez yang mencatat kemenangan keenam di Sachsenring dari pole position. 
    
Berkah ban hard juga dirasa Pedrosa. Dengan cengkeraman ban yang masih kuat di paro kedua balapan, dia merasa percaya diri saat datang waktunya berduel dengan Rossi. 

"Untuk melakukan overtaking rasanya sulit lantaran aku bermasalah dengan setingan motorku. Tapi, di pertengahan balapan saat tangki bahan bakarku mulai kosong motorku jauh lebih cepat dan aku berhasil melewat Valentino," sebutnya.
    
Bagi Honda, Sachsenring memang ladang terbesar bagi mereka untuk mengumpulkan poin. Kemenangan 1-2 kemarin adalah yang pertama musim ini sekaligus sejak GP Jerman musim lalu. Ya, di sirkuit yang sama setahun silam.
    
Bagi Rossi yang finis ketiga kemarin, hasil tersebut cukup baginya untuk menjaga asanya merebut juara dunianya yang kesepuluh tahun ini. Karena finis di depan rival terdekatnya, Lorenzo, selisih poin keduanya kini semakin melebar. Rossi menambah tiga poin dari seri sebelumnya menjadi 13 di depan Lorenzo. 

"Ya, satu podium lagi. Di trek ini kami tahu kami akan menderita. Dan menambah tiga poin dari Jorge sudah cukup. Mari kita tunggu balapan di trek yang cocok dengan M1," serunya dicuplik Crash. (cak/ham)


SACHSENRING - Supremasi Marc Marquez di MotoGP Jerman belum dapat dipatahkan. Ketepatan memilih ban dan sirkuit yang memang pas dengan karakter Honda


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News