Markas Brimob Diserbu TNI, Polri: Tak Usah Cari Siapa Benar dan yang Salah
jpnn.com - JAKARTA - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charlian menghimbau semua tidak mendramatisir penyerbuan Markas Brimob Kompi 2, di Jalan Simongan, Semarang Barat. Ya, sebelumnya diberitakan penyerang markas brimob itu diduga kuat ratusan personel Penerbang TNI AD (Penerbad) Semarang.
"Bagi Polri dan TNI peristiwa tersebut sangat memprihatinkan. Makanya Polri tidak akan mengutamakan mencari siapa yang salah dan benar. Yang penting, bagaimana membangun kesepahaman ke depan," kata Irjen Pol Anton Charlian, kepada wartawan di Jakarta, Senin (13/7).
Kalau Polri dan TNI terjebak dalam perdebatan siapa yang salah dan siapa yang benar, lanjut lulusan Akpol tahun 1984 ini, maka ada kelompok tertentu yang diuntungkan. Sebab mereka memang mereka ingin TNI dan Polri terus berkonflik. "Jadi tidak perlu mencari siapa salah siapa benar," ujarnya.
"Ini akan kami selesaikan dengan baik, apalagi ini bulan puasa. Kejadian ini tentu sangat memprihatinkan banyak pihak," tegasnya.
Kesalahapahaman lanjutnya, adalah kodrat manusia. Tapi lihat kepentingan yang lebih besar terhadap tugas-tugas TNI dan Polri sebagai pemersatu bangsa. "Kalau kesalahpamanan antara Polri dan TNI selalu dibesar-besarkan, mau jadi apa bangsa ini. Makanya, anggota tidak boleh terpancing. Sebagai alat negara, kita harus memberikan teladan kepada warga bangsa," pungkasnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charlian menghimbau semua tidak mendramatisir penyerbuan Markas Brimob Kompi 2, di Jalan Simongan,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Inilah Sosok yang Ditangkap Densus 88 di Palu
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran CPNS 2024 & PPPK, Ada Info Penting dari BKN, Honorer Serius Diangkat?
- Ikuti Arahan Prabowo Subianto, Relawan Batal Gelar Aksi Damai di Depan MK Hari Ini
- BP2 TIPIKOR-LAI Gelar Aksi Damai di Kejagung, Nih Tujuannya
- Pengumuman BKN Menjelang Pendaftaran PPPK 2024, Oh Honorer Tercecer
- Polda Metro Jaya Usut Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert Lumoindong