Baca Novel, Silakan

Baca Novel, Silakan
Anies R. Baswedan. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - BELUM genap setahun menjabat menteri pendidikan dan kebudayaan, Anies R. Baswedan bertekad menjadikan sekolah sebagai taman subur untuk tumbuhnya budi pekerti yang luhur.

Tidak perlu lama, impian besar itu diwujudkan mulai Senin (27/7), hari dimulainya tahun pelajaran 2015–2016. Apa yang sudah disiapkan? Berikut wawancara dengan Anies.

Mengapa urusan budi pekerti sampai diwajibkan dan diatur dalam peraturan menteri?

Tujuan pendidikan adalah membentuk karakter budi luhur. Karakter budi luhur terdiri atas moral dan kinerja. Moral berwujud jujur, kesopanan, beriman, dan sejenisnya. Kinerja berwujud tangguh, tuntas, pantang menyerah, rajin, dan berpengetahuan. Antara budi pekerti dan ilmu pengetahuan jangan dipisahkan.

Budi pekerti bukan urusan moral saja. Keduanya harus disatukan karena sama-sama tujuan pendidikan. Tentu kita tidak ingin ada siswa yang jujur, tetapi tidak berpengetahuan. Jadi, gerakan penumbuhan budi pekerti ini bukan sekadar karena ada masalah, tetapi memang sesuatu yang harus dijalankan.

Apa yang ingin dicapai dengan gerakan ini?

Kami akan menumbuhkan budi pekerti seluruh warga sekolah. Terdiri atas 57 juta siswa dan 3 jutaan guru. Jadi, total ada 60 juta penduduk Indonesia atau 24 persen dari total populasi yang berbudi pekerti. Ini sungguh luar biasa. Jadi, pembangunan dunia pendidikan ini juga menjadi kunci membangun masyarakat.

Apa yang akan didapat siswa?

BELUM genap setahun menjabat menteri pendidikan dan kebudayaan, Anies R. Baswedan bertekad menjadikan sekolah sebagai taman subur untuk tumbuhnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News