Di Jawa Kekeringan, Sumbar Dilanda Badai dan Hujan Es

Di Jawa Kekeringan, Sumbar Dilanda Badai dan Hujan Es
Ilustrasi.

jpnn.com - SOLOK - Cuaca ekstrem berupa badai disertai hujan es melanda pusat Kota Solok, Sumatera Barat, Minggu (26/7). Akibat fenomena alam tersebut, aliran listrik padam, sejumlah pohon di pinggir jalan bertumbangan, puluhan tenda dan payung pedagang kaki lima (PKL), porak-poranda.  

Meski tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, namun kejadian itu membuat masyarakat panik. Terlebih lagi, kejadiannya berlangsung di jam-jam sibuk sekitar pukul 15.00-17.00. Setidaknya terlihat di seputaran Pasar Raya Solok. 
 
Amukan badai terjadi secara mendadak. Setelah paginya sampai sebelum pukul 15.00, kondisi cuaca di Kota Solok panas terik. Namun sekitar pukul 15.00, tiba-tiba terjadi badai disertai petir. Tak lama turunlah hujan lebat disertai es.

Melihat fenomena alam yang tak biasa itu, puluhan warga berhamburan mencari tempat perlindungan. Setelah dua jam kemudian, barulah suasana kembali reda.
 
Sementara di kawasan Lubuksikarah, Kecamatan Lubuksikarah, badai membuat sejumlah pohon bertumbangan ke badan jalan. Akibatnya, bongkahan kayu menghambat kelancaran arus transportasi. 

Seperti terlihat di badan jalan di dekat Masjid Lubuksikarah, pohon tumbang memicu kemacetan kendaraan sepanjang 1 km selama 15 menit.
 
"Pohon ini tumbang pas ketika datangnya angin kencang tadi. Mujur, tak lama berselang material-material yang mengganggu lalu lintas dapat kembali dibersihkan, sembari mengandalkan mesin potong," kata Erfan, petugas BPBD Kota Solok saat ditemui di lokasi peristiwa.

Di Jalan Latsitarda, Kelurahan VI Siku, Kecamatan Lubuksikarah, pohon tumbang menimpa jaringan listrik dan membuat aliran listrik langsung terputus. Hingga tadi malam, jaringan listrik masih belum berfungsi. Akibatnya, warga setempat lebih lima jam terpaksa bergelap gulita.   

Yenni, 50, warga setempat mengatakan, badai yang menerjang kawasan Lubuksikarah tidak hanya disertai hujan lebat, namun juga diikuti hujan es. Guna mewaspai kemungkinan terburuk, dia melarang anggota keluarganya keluar rumah. 

"Suaranya cukup mengerikan. Setahu saya, baru kali ini angin kencang disertai hujan es terjadi, setelah bertahun-tahun tak terjadi," imbuh Yenni, memberikan gambaran atas fenomena alam yang baru terjadi. 

Laporan BPBD Kota Solok ke Pusdalops BPBD Sumbar, satu rumah milik Afriman, 30, di Jalan Kapten Bahar Hamid, Kelurahan Laiang-Cupak tersambar petir. Pemilik rumah sempat trauma dan dilarikan ke rumah sakit. (tn/cr8/cr3/cr6)

SOLOK - Cuaca ekstrem berupa badai disertai hujan es melanda pusat Kota Solok, Sumatera Barat, Minggu (26/7). Akibat fenomena alam tersebut, aliran


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News