WNI jadi Penyebab Matinya Orangutan Secara Biadab di Malaysia

WNI jadi Penyebab Matinya Orangutan Secara Biadab di Malaysia
Gedau, Orangutan yang malang. Foto: thestar

jpnn.com - KINIBALU - Gedau, akhirnya tak kuasa menahan rasa sakit di tubuhnya. Orangutan jantan berusia 20 tahun itu mengembuskan napas terkahir, Minggu (26/7), setelah menderita sejak 13 Juli lalu.

Gedau ditemukan di perkebunan kelapa sawit di Beluran, Sabah. Dia meninggal karena infeksi luka di sekujur tubuhnya.

Sabah Wildlife Department Director, William Baya mengatakan, Gedau meninggal karena komplikasi berat yang disebabkan oleh serangan biadab pekerja perkebunan Indonesia.

"Ahli hewan dan tim medis di Sepilok Orangutan Rehabilitation Quarantine and Clinic, sudah mencoba untuk merawat dan memberikan yang terbaik untuk menyelamatkannya. Beberapa hari sempat ada perkembangan," kata William seperti dikutip dari The Star, Senin (27/6).

Namun upaya penyelamatan itu menurun beberapa hari kemudian. Luka akibat terkena sejenis parang, termasuk luka tusukan menyebabkan infeksi berat. 

"Hasil visum mengonfirmasi orangutan itu meninggal karena septicaemia (seperti keracunan darah). Itu disebabkan karena parang," imbuh William.

Gedau ditemukan oleh pekerja perkebunan, tidak jauh dari pantai timur Kabupaten Sandakan. Syam Sul (38) diklaim menjadi pelaku dan telah dipenjara selama setahun.

"Sejak kasus ini meningkat ke pembunuhan spesies yang dilindungi sepenuhnya, kami telah meminta agar hukuman lebih berat bisa dijatuhkan untuk pembunuh orangutan," pungkas William. (adk/jpnn)


KINIBALU - Gedau, akhirnya tak kuasa menahan rasa sakit di tubuhnya. Orangutan jantan berusia 20 tahun itu mengembuskan napas terkahir, Minggu (26/7),


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News