Sistem IT Bermasalah 600 Kasus Dugaan Pelecehan Anak Tidak Dilaporkan ke Polisi

Sistem IT Bermasalah 600 Kasus Dugaan Pelecehan Anak Tidak Dilaporkan ke Polisi
Sistem IT Bermasalah 600 Kasus Dugaan Pelecehan Anak Tidak Dilaporkan ke Polisi

Kegagalan sistem  komputer telah menyebabkan lebih dari 600 dugaan kasus pelecehan seksual yang dilaporkan oleh kepala sekolah tidak diteruskan ke pihak kepolisian di Queensland.

Menteri Pendidikan Queensland, Kate Jones menyatakan ini dalam rilisnya mengenai hasil penyelidikan internal dan eksternal di institusinya. Manajer  dan kontraktor yang mengerjakan sistem pelaporan ini telah dipecat. Polisi mengevaluasi kasus-kasus yang tidak dilaporkan itu untuk memastikan anak-anak yang menjadi korban dalam laporan itu dalam keadaan aman, tapi belum dapat dipastikan apakah mereka telah mengalami pelecehan seksual lagi menyusul tertundanya laporan kasus mereka. Jones mengatakan kasus pelecehan itu tidak diteruskan ke polisi karena kegagalan sistem pengkodean dalam sistem IT perlindungan anak yang baru yang dimulai tahun lalu. Dan kegagalan itu baru diketahui Rabu lalu. "Kami mendapati ada kegagalan dalam sistem ini, dan ini menjadi pelajaran untuk kita semua jika kita mengganti sistem IT maka hal pertama yang dilakukan adalah memeriksa sistem itu secara menyeluruh,” katanya. "Dalam kasus ini jelas tampak tidak adanya pemeriksaan yang baik dan berimbang ketika kita melakukan perubahan sistem ini Januari lalu,” "Prioritas utama kita adalah keamanan anak-anak kita dan sudah seharusnya laporan kasus-kasus itu diteruskan secepatnya ke pihak kepolisian,” Penjabat sementara Komisioner Polisi, Cameron Harsley mengatakan ada 644 laporan yang tidak diteruskan saat ini sedang ditindaklanjuti. Namun menurutnya para kepala sekolah seharusnya segera melaporkan kasus pelecehan seksual siswanya ke polisi jika dia menduga anak tersebut dalam kondisi bahaya. "Saya yakin itu hanya jumlah minimal dari anak yang beresiko menjadi  korban pelecehan seksual dan kami menindaklanjuti proses ini selama beberapa hari dan pekan mendatang dan untuk merespon semua kasus yang sudah kami terima,” katanya. Sistem baru itu diperkenalkan untuk merespon rekomendasi hasil penyelidikan Carmody  mengenai keselamatan anak. Ada tiga kategori laporan yang diterapkan dalam sistem IT keselamatan anak yang baru ini, yaitu • laporan ke polisi dan keamanan anak ketika diyakini anak berisiko mengalami pelecehan atau kekerasan di rumah;• laporan hanya untuk departemen keselamatan anak; dan• laporan ke polisi ketika sekolah meyakini orang tua atau wali anak di rumah telah melakukan yang terbaik untuk kepentingan anak, tetapi tetap ada informasi yang perlu diteruskan. Kegagalan dalam sistem komputer yang baru hanya mempengaruhi kategori ketiga saja. Hingga kini belum jelas apakah anak-anak tersebut  mengalami pelecehan lebih lanjut sebagai akibat dari keterlambatan laporan kepada polisi ini. Sistem ini diaktifkan 22 Januari lalu, selama periode pemerintah sementara. Jones mengatakan pihaknya menyerahkan kasus ini pada pemerintah untuk memastikan bahwa pengujian yang tepat telah dilakukan, namun juru bicara pendidikan oposisi Tim Mander mengkritik keterlambatan dalam mengidentifikasi masalah ini. "Kenyataan kegagalan IT ini tidak terdeteksi selama enam bulan merupakah hal yang sangat memprihatinkan dan masalah ini harus segera diperbaiki," kata mereka. 

Kegagalan sistem  komputer telah menyebabkan lebih dari 600 dugaan kasus pelecehan seksual yang dilaporkan oleh kepala sekolah tidak diteruskan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News