Auditor Bank Dulu, Bandar Narkoba Kemudian

Auditor Bank Dulu, Bandar Narkoba Kemudian
Auditor Bank Dulu, Bandar Narkoba Kemudian

jpnn.com - NARKOBA benar-benar menghancurkan pemakainya. Kondisi itu dialami NFA, 28, warga Jagakarsa, Jakarta Selatan. Nasibnya berubah dalam dua tahun terakhir setelah memakai narkoba jenis sabu-sabu. Pekerjaan sebagai auditor di salah satu bank pun ditinggalkan hingga terjerumus menjadi bandar narkoba.

Pria bertubuh besar tersebut menyatakan, sekitar 2009 dia bekerja sebagai auditor dengan gaji lebih dari cukup. Namun, dua tahun terkahir, dia terbawa pergaulan teman-temannya. Awalnya, dia beli sabu-sabu ke temannya. Kemudian, NFA ditawari untuk mendapat sabu-sabu gratis asal ikut mengantar pesanan milik bandar.

''Saya masih kerja dan dapat sabu-sabu gratis. Tugasnya mengantarkan sabu-sabu ke pembeli,'' katanya di Mapolsek Tebet kemarin. 

Tersangka tentu mendapat keuntungan dari praktik tersebut. Dia pun lama-lama mengenal seluk beluk bandar. Akhirnya, NFA terjun juga sebagai bandar kecil dengan langsung mengambil narkoba dan menjualnya sendiri. Nah, pekerjaan auditor setahun terakhir dihentikan.

NFA mengaku mendapat barang haram itu dari dua orang yang dikenal sebagai Heru dan Kileng. Transaksi dilakukan melalui telepon. Barang tersebut biasa disimpan di tempat umum dan uang dikirim dengan cara transfer. Setiap belanja ninimal 10 gram sabu-sabu. 

Untuk setiap gram SS, NFA mendapat keuntungan minimal Rp 300 ribu. ''Bandar di atas saya tidak gampang percaya. Saya biasa bertransaksi dengan kode yang mereka buat,'' jelasnya.

Kapolsek Tebet Kompol I Ketut Sudarma menyatakan, tersangka ditangkap saat bertransaksi di sebuah minimarket di Jagakarsa, Jaksel, Jumat malam (31/7). Dari tangan pelaku, polisi menyita 8 gram SS senilai Rp 11,2 Juta. Sabu-sabu itu dikemas dalam empat plastik kecil. Tersangka ditangkap setelah polisi curiga terhadap tingkah laku tersangka saat di minimarket. (yuz/c15/ano)  

NARKOBA benar-benar menghancurkan pemakainya. Kondisi itu dialami NFA, 28, warga Jagakarsa, Jakarta Selatan. Nasibnya berubah dalam dua tahun terakhir


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News