Kalau Sudah Kiai Sepuh yang Turun....

Kalau Sudah Kiai Sepuh yang Turun....
Muktamar NU sempat ricuh, Minggu (2/8) malam. Foto:dok/JPNN.com

jpnn.com - JOMBANG - Pasca deadlocknya pleno pembahasan tata tertib (Tatib) Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 di Jombang, Jawa Timur, Minggu (2/8) malam. Situasi di Alun-alun kota santri mulai ditinggalkan para muktamirin (peserta muktamar).

Utusan Pergurus Wilayah Nadlatul Ulama (PWNU) Riau dan Kepri yang terlibat kericuhan juga sudah diamankan Banser NU dan kepolisian yang mengamankan forum musyawarah tertinggi organisasi Islam terbesar itu.

Begitu juga KH Slamet Effendi Yusuf, Khatib 'Aam PBNU KH Abdul Malik Madani dan beberapa kiai lain yang duduk di meja pimpinan pleno juga meninggalkan arena setelah menyatakan skorsing sidang dan ditunda hingga hari ini, Senin (3/8).

Khatib Suriyyah PBNU, Mujib Qulyubi, yang ditemui di lokasi menyatakan yang terjadi di arena muktamar itu bagian dari dinamika organisasi yang wajar. Bahkan persoalan tersebut akan segera tuntas kalau para kiai sepuh turun tangan.

"Inilah dinamika dalam beroganisasi, di NU sesuai dengan perkembangannya, saya kira ini wajar. Kalau sudah kiai sepuh turun nanti akan adem, saya yakin ini masih ada berkah dan ada hubungan dengan para kiai kita," kata Mujib, Senin ( 3/8) dinihari.

Menurutnya, para kiai akan terus mendoakan kelancaran muktamar NU dengan menggelar istighosah. Sehingga dia yakin forum tersebut akan berjalan sesuai rencana.

"Saya optimis pelaksanaan Muktamar kali ini akan berjalan sesuai dengan rencana. Seandainya molor ya tidak signifikan, saya yakin tepat waktu selesai, seandainya mundur paling lama setengah hari," pungkasnya. (fat/jpnn)


JOMBANG - Pasca deadlocknya pleno pembahasan tata tertib (Tatib) Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 di Jombang, Jawa Timur, Minggu (2/8) malam.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News