Ketua GP Ansor Desak Aktor Kisruh Muktamar NU Minta Maaf
jpnn.com - JOMBANG- Ketua Gerakan Pemuda Ansor Rahmat Hidayat ikut bersuara tentang penerapan AHWA (Ahlul Halli Wal Aqdi) dalam muktamar Nahdatul Ulama ke-33 di Jombang.
Menurut Rahmat, kekisruhan dalam muktamar disebabkan adanya pemaksaan terhadap sistem pemilihan dengan model AHWA. “Sistem pemilihan dengan Ahwa ini baik, tetapi caranya salah, kurang dialogis,” kata Rahmat, Senin (3/8).
Rahmat juga mengajak Pemuda Ansor untuk tidak terjebak dalam urusan dukung mendukung. Sebab, tugas GP Ansor adalah mengawal dan mempersatukan ulama, bukan memecah-belah.
“Saya ingin mengajak Pemuda Ansor untuk berada di posisi tengah dan tidak memihak salah satu pandangan. Tugas Ansor adalah menyatukan pihak-pihak yang berbeda pandangan,” tambah Rahmat.
Rahmat menambahkan, NU selama ini selalu menjadi contoh umat islam di dunia. Sayangnya, kekisruhan justru muncul dalam muktamar yang dilangsungkan di Jombang.
“Kekisruhan muktamar ini membuat malu Nahdlatul Ulama. Aktor-aktor di balik kekacauan ini harus minta maaf kepada pendiri NU, kalo tidak kualat nanti,” tegas Rahmat. (ril)
JOMBANG- Ketua Gerakan Pemuda Ansor Rahmat Hidayat ikut bersuara tentang penerapan AHWA (Ahlul Halli Wal Aqdi) dalam muktamar Nahdatul Ulama ke-33
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Dirut Energy Kita Satrio Wibowo
- VDR Berbagi Terang, Panti Asuhan tak Lagi Redup
- BMKG: Titik Panas di Kaltim Alami Penurunan
- Pedemo di Patung Kuda Monas Diwarnai Aksi Teatrikal, Lihat
- ID Food Akan Tingkatkan Akses Perempuan di Sektor Pertanian & Pangan Lewat Digitalisasi
- Kemensos Uji Publik Tata Cara Usulan DTKS melalui Musyawarah Desa