Menyaksikan Serunya Perayaan 125 Tahun Orang Jawa di Suriname (1)

Mulai Joged Sikep sampai Door Prize Nasi Rames

Menyaksikan Serunya Perayaan 125 Tahun Orang Jawa di Suriname (1)
BERI PERHATIAN: First Lady Presiden Suriname Inggrit Waaldring yang didampingi istri Dubes RI di Suriname Ny Supratikto mengunjungi stan-stan makanan. Foto: Arief Santosa/Jawa Pos

jpnn.com - Pada 9 Agustus nanti, genap 125 tahun orang keturunan Jawa hidup di tanah rantau Republik Suriname. Banyak kemajuan yang telah dicapai. Berikut laporan wartawan Jawa Pos ARIEF SANTOSA yang kembali mengunjungi negeri kecil di Amerika Selatan itu.

Laporan ARIEF SANTOSA, Suriname

TEPUK tangan disertai seruan ’’God zydank’’ (rasa syukur dalam bahasa Belanda) para penumpang mengiringi landing-nya pesawat KLM dengan nomor penerbangan KL0713 di Bandara Johan Adolf Pengel, Suriname, Sabtu (1/8) pukul 16.05 waktu setempat atau Minggu (2/8) pukul 02.05 WIB. Selain bahasa Belanda, terdengar ucapan yang tidak asing di telinga saya, ’’Lah, wis tekan iki (Lha, sudah sampai ini).’’

Ya, itu adalah ucapan penumpang keturunan Jawa di kursi depan saya. Mereka terdiri atas suami istri dan seorang anak perempuan cantik berambut blonde.

’’Slamet yo Pak. Mengko awak dewe ketemu nang nggone Pak Does (Selamat ya Pak. Nanti kita ketemu di rumah Pak Does),’’ ujar Edwin Marto Semitro, penumpang Jawa itu, kepada saya.

Edwin bersama istri dan anaknya pulang dari Belanda setelah mengunjungi saudaranya di Leiden. Mereka mengenal dengan baik keluarga teman saya, seniman pemilik Kabaret Does, Salimin Ardjooetomo alias Captain Does.

Sebelum terbang, di Bandara Schiphol, Amsterdam, kami sempat berbincang berbagai hal soal Suriname dan Indonesia. Di antaranya, dia bercerita tentang teman saya yang pernah manggung di Festival Cak Durasim, Taman Budaya Jawa Timur, pada 2007 itu. Selama berbincang, Edwin masih tampak fasih berbahasa Jawa, meski ngoko (kasar) dan kadang diselingi bahasa Belanda.

Pesawat Airbus yang membawa ratusan penumpang dari Belanda itu menempuh perjalanan jauh, melintasi Samudra Atlantik, selama 8 jam. Ditambah penerbangan dari Jakarta, saya mesti duduk di kursi pesawat selama lebih dari 24 jam sebelum tiba di negara bekas koloni Belanda tersebut.

Pada 9 Agustus nanti, genap 125 tahun orang keturunan Jawa hidup di tanah rantau Republik Suriname. Banyak kemajuan yang telah dicapai. Berikut laporan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News