Saya Kecewa Berat di Riau

Saya Kecewa Berat di Riau
Pemimpin Redaksi Pekanbaru Pos (Grup JPNN.com), Afni Zulkifli (kanan) bersama dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya. Foto JPNN.com

jpnn.com - Sebuah gadget canggih tidak lepas dari tangannya. Pada bahasan tertentu, ia aktif melihat data di perangkat itu, bahkan mengirim pesan langsung ke bawahannya meminta penjelasan. Katanya, biar tidak ada data yang salah tersampaikan.

Begitulah aksi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar saat ditemui di kediamannya di Jakarta oleh Wartawan Pekanbaru Pos (Grup JPNN.com), Afni Zulkifli beberapa saat yang lalu.

Bu Siti -sapaan akrabnya-, selalu memonitoring perkembangan kerusakan akibat kebakaran hutan dan perambahan di Pulau Sumatera, khususnya di Provinsi Riau.

Dalam pertemuan tersebut, banyak hal yang dibicarakan. Termasuk kasus penyenderaan pegawai perusahaan swasta oleh masyarakat, kebakaran hutan, perambahan kawasan, penangananya, serta rasa kecewa dengan sikap Pemerintah Daerah. Berikut petikan wawancaranya.  

Bagaimana laporan terakhir dari Riau ke Ibu?

Ini saya baru dapat kabar, ada pegawai Tesso Nilo yang disandera masyarakat di Pelalawan. Kemungkinan dampak dari arahan saya di sana soal sawit. Jadi, saya meminta pihak perusahaan tidak boleh lagi menerima sawit dari kawasan Tesso Nilo. Karena kalau ada sawit yang datang dari kawasan itu, pasti ilegal. Kawasan itu kan dilindungi.

Perkembangannya bagaimana?

Pegawai kita sudah dibebaskan. Ada Direktur Jenderal saya di sana ikut memantau kondisinya. Perihal membuka lahan di Tesso Nilo ini, sebenarnya semua sudah jelas. Sudah ada batas-batasnya. Saya harus tegas, agar kesalahan yang sama tidak terus berulang di kawasan itu.

Sebuah gadget canggih tidak lepas dari tangannya. Pada bahasan tertentu, ia aktif melihat data di perangkat itu, bahkan mengirim pesan langsung ke

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News