Tiga Orang Penting Ini Tetap Optimistis Melihat Kondisi Ekonomi di Era Jokowi

Tiga Orang Penting Ini Tetap Optimistis Melihat Kondisi Ekonomi di Era Jokowi
Gubernur Bank Indonesia Agus Marto Wardowo (paling kiri) bersama anggota Komisi XI DPR Maruarar Sirait, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo (paling kanan) dalam diskusi bertema 'Peluang dan Tantangan Ekonomi Indonesia Sekarang dan 2016' yang digelar Taruna Merah Putih di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/8). Foto: TMP for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Meski banyak kalangan menyebut perekonomian nasional saat ini makin terperosok dan rupiah kian anjlok, namun optimisme tetap muncul. Setidaknya, tiga pejabat tinggi yang berkaitan langsung dengan ekonomi masih mengantongi optimisme bahwa kondisi ekonomi di bawah pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tetap akan membaik.

Ketiga pejabat itu adalah Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardoto, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo. Mereka menyampaikan optimismenya saat menghadiri dialog bertema ”Peluang dan Tantangan Ekonomi Indonesia Sekarang dan 2016" yang digelar organisasi sayap PDI Perjuangan,  Taruna Merah Putih (TMP) di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/8).

Wamenkeu Mardiasmo mengatakan, kebijakan pemerintah dalam RAPBN 2016 adalah memperbesar dana pembangunan di daerah dan perdesaan. Namun, katanya, realisasi anggaran itu juga tergantung pada pemerintah daerah.

Guru besar ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) itu lantas mengajak masyarakat untuk cermat dalam memilih kepala daerah. Sebab, ada dana Rp 270 triliun untuk daerah yang belum terserap.

“Takutnya itu nanti diserap saat mau pilkada. Maka ini harus dijaga supaya demokrasi dijaga amanahnya,” ujarnya.

Selain itu pemerintah juga berupaya menambah pendapatan negara dari sektor pajak. Namun, katanya, pemerintah tak mau upaya menggenjot penerimaan pajak itu justru menjadi hambatan bagi pengusaha.

Mardiasmo mantas menyinggung kebijakan tax amnesty yang saat ini tengah dibahas untung ruginya. "Kita akan usahakan dengan RUU KUP (Ketentuan Umum Perpajakan, red) itu adanya tax amnesty," kata Mardiasmo yang hadir di dialog itu untuk mewakili Menkeu Bambang Brodjonegoro.

Bahkan pemerintah memberikan subsidi suku bunga kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Bunga kredit untuk UMKM yang awalnya 21-23 persen, dipangkas menjadi 12 persen. “Tahun depan diharapkan turun menjadi sembilan persen,” katanya.

JAKARTA - Meski banyak kalangan menyebut perekonomian nasional saat ini makin terperosok dan rupiah kian anjlok, namun optimisme tetap muncul. Setidaknya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News