Tindakan ISIS Menghancurkan Situs Arkeologi Paling Brutal Setelah PD II

Tindakan ISIS Menghancurkan Situs Arkeologi Paling Brutal Setelah PD II
Seorang pria yang diduga anggota ISIS hancurkan benda sejarah di museum Mosul, Irak

jpnn.com - SURIAH - Lembaga kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNESCO menyebutkan tindakan ekstrimis ISIS di Suriah dan Irak yang merusak situs-situs kuno merupakan penghancuran yang paling brutal dan sistematis sejak perang dunia kedua.

Kecaman tersebut dilontarkan beberapa jam setelah militan ISIS menghancurkan sebuah biara dengan fondasi kuno di Suriah Tengah.

“Kita belum melihat sesuatu yang seperti ini sejak perang dunia kedua,” kata Kepala UNESCO Irina Bokova seperti dilansir dari Associated Press.

“Saya pikir ini merupakan tindakan paling brutal dan sistematis terhadap situs-situs bersejarah,” tambah dia.

Menurut Bokova, meski tidak bisa menghentikan penghancuran tersebut, dunia dapat mencegah penjualan artefak-artefak yang dijarah agar dapat menghentikan pemasukan untuk para militan.

Penghancuran terbaru membuat masyarakat dunia khawatir ISIS semakin meningkatkan tindakan pengrusakan dan penjarahan situs warisan dunia.

Sejumlah saksi mengatakan, pada hari Jumat militan menghancurkan biara St. Elian yang menyimpan makam dari abad kelima dan kerap menjadi persinggahan para peziarah. Beberapa hari sebelumnya mereka memenggal seorang sarjana purbakala berusia 81 tahun yang telah mendedikasikan hidupnya menjaga salah satu situs arkeologi paling spektakuler di Timur Tengah, Palmyra.

Sejak menguasai sepertiga Suriah dan Irak tahun lalu, militan ISIS telah menghancurkan masjid, gereja, dan situs arkeologi yang menyebabkan kerusakan besar di kota kuno seperti Nimrud, Hatra, dan Dura Europos di Irak.(ray/jpnn)


SURIAH - Lembaga kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNESCO menyebutkan tindakan ekstrimis ISIS di Suriah dan Irak yang merusak situs-situs


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News