Rupiah Lemah, Hati-Hati Membeli Properti

Rupiah Lemah, Hati-Hati Membeli Properti
Eddy Hussy. Foto: housing-estate

jpnn.com - NILAI tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus mengkhawatirkan. Pada perdagangan hari ini, Rabu (26/8) nilai tukar rupiah tembus Rp 14.102 per USD. Berbagai sektor, termasuk properti ikut terjungkal karena dolar terus menguat.  

Lalu seberapa besar dampak melemahnya rupiah terhadap sektor properti? Seberapa besar penurunan penjualan properti? Bagaimana strategi yang diterapkan di tengah kondisi perekonomian yang tidak menentu? Berikut petikan wawancara reporter JPNN.com Yessy Artada dengan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Real Estate Indonesia (REI), Eddy Hussy, di Jakarta.

Rupiah sudah di atas Rp 14 ribu, seberapa besar pengaruhnya untuk sektor properti?

Pengaruh itu pasti ada. Dengan nilai tukar rupiah yang merosot pasti akan ada kekhawatiran. Orang akan hati-hati sekali membelanjakan uangnya terhadap semua sektor, termasuk properti ya.

Seberapa besar dampaknya?

Kami nggak punya data angka detailnya, tapi angka yang saya dapat dari anggota, ada yang mengalami penurunan 50-60 persen dibanding akhir tahun lalu. Tentu itu (penurunan penjualan properti) nggak bisa kami pukul rata semua perusahaan. Memang ada yang cukup besar pengaruhnya, ada juga yang sedang 30-40 persen penurunannya. Tapi kami cukup terbantu dengan adanya program 1 juta rumah.

Prediksi Anda sampai akhir tahun kondisi rupiah seperti apa?

Kalau kami lihat sampai akhir tahun kondisi rupiah masih akan melemah. Itu akan terbantu kalau pemerintah membantu penyerapan anggaran.

NILAI tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus mengkhawatirkan. Pada perdagangan hari ini, Rabu (26/8) nilai tukar rupiah tembus Rp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News