Duh! Tak Kuat Bayar Kontrakan, Penjual Kerupuk Gantung Diri

Duh! Tak Kuat Bayar Kontrakan, Penjual Kerupuk Gantung Diri
Ilustrasi.dok.Jawa Pos

jpnn.com - PONTIANAK - Lantaran diduga tak kuat membayar uang kontrakan, AK alias TR, 40, warga Jalan Purnama, Kelurahan Parit Tokaya, Pontianak Selatan, nekat mengakhiri hidupnya.

“Aku tak sanggup hidup tanpa dia. Dia sayang sama aku. Kenapa dia tega ninggalin aku sendiri,” begitulah teriakan histeris, A Ling, 38, istri AK di kediamannya di Jalan Purnama, Komplek Purnama Agung VII, Blok R Nomor 20, Kelurahan Parit Tokaya, Pontianak Selatan setelah mengetahui suaminya bunuh diri, Sabtu (29/8) pagi kemarin.

Salah seorang tetangga korban, Devi mengatakan, pukul 09.00, A Ling tiba-tiba saja berteriak histeris sambil mengelilingi kawasan komplek.

“Jam sembilanan gitu yah, istri korban keluar rumah sambil teriak-teriak dan meraung menangis, setelah tahu suaminya gantung diri,” ucap Devi yang berdomisli persis di depan rumah A Ling.

Warga RT 06/RW 07 ini mengatakan, selama ini AK dalam kesehariannya sangat baik terhadap tetangga dan lingkungan sekitar. “Istrinya juga demikian. Mereka baru pindah empat bulan lalu,” ujarnya.

Kesehariannya, AK merupakan penjual kerupuk. Dia hidup bersama istri dan empat anaknya di sebuah rumah kontrakan. Dia ditemukan tewas tergantung di kabel listrik oleh istrinya.

“Dia sayang sama anak. Dia juga menuliskan surat untuk anaknya. Isinya, ‘jaga mamak dan jaga adek,” lirih A Ling.

Tersandar lemas di kursi, A Ling bercerita kepada sejumlah tetangga, dia tidak menduga suaminya bakal nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

PONTIANAK - Lantaran diduga tak kuat membayar uang kontrakan, AK alias TR, 40, warga Jalan Purnama, Kelurahan Parit Tokaya, Pontianak Selatan, nekat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News