Batam Krisis Air

Batam Krisis Air
Ilustrasi.

jpnn.com - SEKUPANG - Ribuan warga Kecamatan Sekupang, Batam kelimpungan sejak Sabtu (29/8) hingga Minggu malam (30/8). Pasalnya air dari PT Adhya Tirta Batam (ATB) tak lagi mengaliri kran di rumah mereka. Upaya warga untuk mendapatkan pasokan air dari mobil tanki yang digembar-gemborkan pihak ATB juga sia-sia. Call center yang disediakan tidak bisa dihubungi.

"Kami berusaha cari air sampai ke Tiban Kampung tapi sama juga. Disana ATB juga mati," ujar Udin, warga perumahan Graha Permata Indah sambil memegang dua buah galon air kosong kepada Batam Pos kemarin (30/8).

Menurut Udin, tak hanya warga Graha Permata Indah yang tak mendapat pasokan air dari ATB, warga yang tinggal di perumahan Siriaon, Villa Sampurna, Harapan Indah, Sun Beach, Tiban BTN, Tiban Mc Dermott, Tiban Kampung, Tiban Global dan perumahan lain disekitarnya juga krisis air.

"Warga panik karena tak ada pemberitahuan sebelumnya," kata pria 40 tahun ini.

Erik, warga lainnya mengungkapkan, sejumlah usaha air isi ulang di kawasan itu terpaksa tutup. Beberapa rumah makan bahkan laundry juga tak beroperasi karena mati air. 

"Harapan kami bisa pakai air galon tapi usaha galon juga tutup. Ini benar-benar kelewatan jika sampai besok (hari ini,red) air nggak ngalir," ujar pekerja swasta ini.

Menurut Erik, air telah ngadat sejak Sabtu (29/8) lalu. Warga berpikir pada malam atau subuh kemarin air kembali mengalir. "Kami pun telah begadang sampai subuh jam empat. Tak ngalir juga," katanya.

Yana, salah satu warga Tiban Indah mengaku terpaksa memboyong tiga anaknya ke Tiban Kampung untuk mandi di salah satu keluarganya yang punya sumur untuk mandi. "Sekalian kalau pulang bisa bawa dua galon untuk kencing dan buang hajat," katanya.

SEKUPANG - Ribuan warga Kecamatan Sekupang, Batam kelimpungan sejak Sabtu (29/8) hingga Minggu malam (30/8). Pasalnya air dari PT Adhya Tirta Batam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News