Mau Tahu Real Estate Pertama di Indonesia? Ini Dia Lokasi dan Fotonya!

Mau Tahu Real Estate Pertama di Indonesia? Ini Dia Lokasi dan Fotonya!
Kantor NV de Bouwploeg pada 1920. Bangunan itu kini menjadi masjid Cut Mutia, Menteng. Foto: Dok. KITLV Leiden

jpnn.com - PADA 1910, setelah tiga tahun di Batavia, Pieter Adriaan Jacobus Moojen punya ide menyulap hutan Menteng menjadi tuinstad, sebuah kota taman. Kala itu, usianya 31 tahun. 

Ide dituang menjadi gambar. Begitu rampung, rancangan tersebut diserahkannya kepada pemerintah Hindia Belanda. Gayung bersambut. Pada 1912 rancangan Moojen disetujui pemerintah. Tahun itu juga Moojen mendirikan NV de Bouwploeg. Inilah real estate pertama di Hindia Belanda, di negeri yang hari ini bernama Indonesia. 

Mula-mula Moojen membangun kantor NV de Bouwploeg. Kantor itu masih berdiri kokoh. “Kini, kantor itu menjadi mesjid Cut Mutiah di kawasan Menteng—dekat stasiun kereta Gondangdia,” kata sejarawan Adolf Heuken, 86, penulis buku Menteng Kota Taman Pertama di Indonesia, ketika dijumpai di kediamannya di kawasan Menteng.  

Moojen lalu merekrut sejumlah arsitek untuk berkarya bersama. Antara lain F.J.L. Ghijsels, J.F. van Haytema, H. van Essen dan F.J. Kubatz. Nama yang disebut terakhir, pada 1921 tandem bersama Moojen merancang Voetbalbond Indische Omstreken Sport (Viosveld), yang kemudian hari menjadi stadion Menteng dan kini menjadi Taman Menteng.

Pada masanya, Bouwploeg amat kesohor. Karena urusan lidah, orang-orang Betawi menyebutnya boplo. Di sekitar kawasan itu, dulu ada tukang gado-gado. Cukup laris. Dalam perkembangannya menjadi merek kedai; Gado-gado Boplo. Kedai ini pun masih ada di Menteng. (wow/jpnn)

PADA 1910, setelah tiga tahun di Batavia, Pieter Adriaan Jacobus Moojen punya ide menyulap hutan Menteng menjadi tuinstad, sebuah kota taman. Kala


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News