Waduh, Bayi Masih Berlumuran Darah Dibuang ke Sungai

Waduh, Bayi Masih Berlumuran Darah Dibuang ke Sungai
Sosok mayat bayi yang ditemukan di Sungai oleh warga Desa Momalia II, Kecamatan Posigadan, Senin (31/8).

jpnn.com - BOLAANG UKI - Masyarakat Desa Momalia II, Kecamatan Posigadan, Senin (31/8) sekira pukul 07.30 WITA, digegerkan dengan penemuan orok bayi di sungai desa. Dugaan awal, orok bayi malang tersebut sengaja dibuang orang tuanya, lantaran malu atas benih hubungan di luar nikah.

Menurut keterangan warga Krisma Ismail (44) warga setempat yang pertama kali menemukan orok bayi, saat itu dirinya hendak ke sungai. Sesampainya di sungai, Krisma curiga ketika melihat darah ikut mengalir di aliran sungai. 

Sontak saja, Krisma langsung mencari sumber darah tersebut dan melihat ke bagian atas sungai. Alangkah terkejutnya Krisma, saat mendapati sesosok orok bayi terbujur kaku. "Saat itu saya memang sangat kaget. Setelah melihat itu, saya langsung berteriak dan meminta pertolongan warga," kata Krisma.

Teriakan Krisma, langsung mengundang warga berbondong-bondong melihat jasad bayi malang tersebut. Dan, melaporkan penemuan tersebut ke Polsek Posigadan.

Polisi yang tiba di lokasi kejadian, langsung mengevakuasi orok bayi dan melakukan olah tempat kejadian perkara.  Sementara itu, Kapolsek Posigadan, Iptu Joel Lalensang, mengatakan saat ini pihaknya sedang mendeteksi siapa pelaku yang tega membunuh bayi tak berdosa itu. "Saat ini kita mulai mengidentifikasi pelaku atau ibu dari orok bayi itu," kata Joel.

Dituturkannya, menurut hasil dokter di Puskesmas Posigadan, orok bayi prematur itu berusia sekitar enam bulan. Diduga bayi tersebut merupakan hasil kehamilan di luar nikah. "Mudah-mudahan pelaku secepatnya ditemukan. Bayi yang ditemukan itu juga sudah langsung dikebumikan di Momalia II," kuncinya. (hen)


BOLAANG UKI - Masyarakat Desa Momalia II, Kecamatan Posigadan, Senin (31/8) sekira pukul 07.30 WITA, digegerkan dengan penemuan orok bayi di sungai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News