Menteri Rini Targetkan 90 Persen
jpnn.com - JAKARTA - Realisasi anggaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sampai 30 Agustus 2015 mencapai sekitar Rp49,83 miliar atau baru mencapai 33,7 persen dari pagu yang ditetapkan sebesar Rp148,07 miliar.
Dalam rapat kerja (Raker) Kementerian BUMN bersama Komisi VI DPR, Menteri BUMN Rini Soemarno, menjelaskan beberapa kendala yang menyebabkan realisasi anggaran tahun ini masih sangat minim.
Di antaranya, menurut Rini, adanya kebijakan pembatasan pelaksanaan konsinyering dan perjalanan dinas pada awal tahun anggaran. Kemudian, pengisian JPT Madya yang tidak bisa dilaksanakan pada waktu cepat.
“Serta adanya perubahan struktur organisasi Kementerian BUMN yang baru bisa diselesaikan secara tuntas pada akhir Juli 2015,” ujar Rini di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (3/9) petang.
Selain itu, adanya kegiatan yang membutuhkan proses lelang dan beberapa proyek yang perlu dilakukan lelang ulang juga turun andil menjadi kendala penyerapan.
Ke depan, untuk mewujudkan penyerapan anggaran secara maksimal, mantan menteri perindustrian ini meminta masing-masing unit kerja untuk segera menyelesaikan proses pengadaan yang tertunda dan melakukan monitoring rencana pencapaian output dan pencairan anggaran setiap awal bulan.
Di samping itu, pihaknya juga akan meningkatkan kualitas perencanaan anggaran yang lebih implementatif, serta mempercepat proses penyelesaian dokumen pertanggungjawaban.
“Untuk 2015, kami (targetkan) bisa menyerap anggaran kurang lebih 90 persen dari pagu anggaran,” katanya.(chi/jpnn)
JAKARTA - Realisasi anggaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sampai 30 Agustus 2015 mencapai sekitar Rp49,83 miliar atau baru mencapai 33,7 persen
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Indeks Konsumen Digital Dukung Capaian Indonesia Emas 2045
- Mengenal Locater, Perangkat Tracker dengan Teknologi Canggih, Sebegini Harganya
- Didimax Gelar Trader Fest 2024, Berhadiah Emas hingga Mercedes Benz
- Luar Biasa, Deliveree Raih 2 Penghargaan Terbaik
- Pelita Air Dukung Kelancaran Angkutan Lebaran 2024, Sediakan 273 Ribu Kursi Penerbangan
- Amankan Transaksi Keuangan Digital, Privy Kembangkan Fitur ERDS