Dikepung Asap, Ekonomi Makin Berat

Dikepung Asap, Ekonomi Makin Berat
Kondisi Bandara di Pekanbaru, diselimuti kabut asap. Foto: Pekanbaru Pos/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Kebakaran lahan hutan tahun ini sudah tergolong parah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data, 80 persen wilayah Sumatera sudah tertutup asap. Kondisi yang parah ini diperkirakan dua kali lipat buruknya dibanding tahun lalu.

Jika tidak cepat ditanggulangi, kondisi perkonomian yang sudah berat akan semakin memburuk lantaran aktivitas bisnis banyak mengalami gangguan.

Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan di kantornya kemarin (4/9) mengatakan, kondisi buruk ini berpotensi terus terjadi hingga November mendatang, sebagai dampak fenomena El Nino.

"Diperkirakan musim hujan baru awal Desember, sehingga wilayah ekuator khatulistiwa selatan seperti Sumatera dan  Kalimantan, masih berpotensi terjadi peningkatan kebakaran lahan dan kekeringan. Sekitar 80 persen wilayah Sumatera sudah ditutupi asap, dimana Riau dan Jambi paling pekat," terangnya. Di dua daerah itu, jarak pandang hanya 500 meter, yang berdampak pada terganggunya jadwal penerbangan.

Meski wilayah Sumut titik apinya tidak begitu banyak, namun terdampak langsung asap dari wilayah Riau. Akibatnya, sejumlah penerbangan di Bandara Kualanamu terganggu.

Di tempat yang sama, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Tri Budiarto menyebut kebakaran hutan cakupan wilayahnya cukup luas. Upaya membuat hujan buatan segera dilakukan beriringan dengan pemadaman, dengan mengerahkan pesawat cassa dan helikopter ke enam provinsi gawat, yakni Riau, Sumsel, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Terpisah, Aktivis Lingkungan Hidup dari LSM Telapak, M Yayat Afianto, mendesak BNPB untuk cepat memadamkan kebakaran lahan yang memicu terganggunya penerbangan.

"Misal penerbangan di Kualanamu, itu terganggu karena asap dari Riau. Maka yang di Riau itu harus cepat diatasi. Ini penting untuk menekan kerugian di sektor ekonomi," terang Yayat.

JAKARTA - Kebakaran lahan hutan tahun ini sudah tergolong parah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data, 80 persen wilayah Sumatera

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News