GMNI Diminta Perjuangkan Nelayan Miskin

GMNI Diminta Perjuangkan Nelayan Miskin
Jan Prince Permata. FOTO: IST.

jpnn.com - MALANG – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sebagai organisasi kader dengan motto “pemikir-pejuang dan pejuang-pemikir”, diharapkan terus memperjuangkan amanat penderitaan rakyat, khususnya masyarakat nelayan yang umumnya masih hidup miskin.

“Ini harus menjadi perhatian dan komitmen bersama seluruh komponen bangsa,” tegas Alumni Muda GMNI yang juga Presidium Pusat GMNI Periode 2002-2005, Jan Prince Permata kepada JPNN.com di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (5/9).

Jan menegaskan hal itu, menanggapi pelaksanaan Kongres Nasional XIX GMNI di Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tanggal 5-9 September 2015. Kongres GMNI ini mengusung tema “Mewujudkan Kedaulatan Maritim Indonesia Melalui Trisakti Bung Karno.”

Pada kesempata itu, Jan yang juga Magister Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mengapresiasi tema Kongres dan dipilihnya NTT sebagai tempat pelaksanaan Kongres GMNI tahun ini.

NTT, lanjut Jan, merupakan salah satu dari tujuh provinsi kepulauan di Indonesia, yang sebagian masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan.

“Kongres GMNI ini diharapkan bisa melahirkan rekomendasi dan pemikiran-pemikiran strategis dan konstruktif dalam upaya memperbaiki taraf hidup masyarakat khususnya nelayan di Indonesia,” kata Jan.

Menurut Jan Prince, tema Kongres GMNI tersebut sejalan dengan komitmen Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Ketua DPD RI, Irman Gusman, lanjut Jan, baru saja menyampaikan orasi ilmiah dengan tema “Memajukan Maritim Untuk Kejayaan Indonesia” dihadapan civitas akademika IPB, pada Sidang Terbuka Dies Natalis ke-52 IPB di Bogor, Rabu (2/9/2015) lalu.

MALANG – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sebagai organisasi kader dengan motto “pemikir-pejuang dan pejuang-pemikir”,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News