Rebutan Proyek Kereta Cepat, Ini Beda Anggaran Tiongkok dan Jepang

Rebutan Proyek Kereta Cepat, Ini Beda Anggaran Tiongkok dan Jepang
Ilustrasi.

jpnn.com - JAKARTA - Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Hermanto Dwiatmoko membeberkan dua isi proposal yang diajukan oleh Tiongkok dan Jepang, untuk menggarap proyek kereta cepat rute Jakarta-Bandung.

Tiongkok menganggarkan Rp 71 triliun dengan bunga pinjaman 2 persen selama 20 tahun untuk menggarap proyek tersebut. Sedangkan Jepang menganggarkan Rp 60 triliun dengan bunga 0,1 persen selama 40 tahun.

"Tentu semua (proposal antara Tiongkok dan Jepang) ada plus minus-nya. Jaminan yang penting ada tiga, ada cash uang, pajaknya dikurangi atau dalam bentuk tanah," ungkap Hermanto di kantornya, Jakarta, Selasa (8/9).

Namun, sambung Hermanto setelah dikaji bersama, kecepatan KA yang disodorkan dalam proyek tersebut dinilai tidak akan tercapai karena jarak Jakarta-Bandung terlalu dekat. Lain hal bila rute tersebut diubah, menjadi Jakarta-Surabaya.

"Setelah dikaji dari kami (Kemenhub) sendiri jarak 140 meter dengan speed yang ditetapkan, hampir nggak pernah tercapai karena terlalu dekat jaraknya. Lebih efisien kalau dari sisi teknis kalau Jakarta-Surabaya. Maka dari itu diusulkan speednya (Jakarta-Bandung) diturunin jadi reguler speed," papar Hermanto. (chi/jpnn)


JAKARTA - Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Hermanto Dwiatmoko membeberkan dua isi proposal yang diajukan oleh Tiongkok dan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News